Karya sastra bukan sekedar teks yang berisi cerita rekaan untuk menghibur, namun memberikan muatan-muatan yang bermanfaat salah satunya yaitu, sosial budaya yang terkandung di dalam karya sastra tersebut. Dalam muatan karya sastra yang paling lekat dengan masyarakat adalah sosial budaya, salah satunya tentang kebudayaan. Kebudayaan di dalam karya sastra dikenal dengan sastra warna lokal. Sastra warna lokal identik dengan ciri khas suatu daerah. Oleh sebab itu Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan warna lokal Mentawai dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini difokuskan pada warna lokal Mentawai dengan pendekatan sosiologi sastra. Adapun hasil dari analisis warna lokal Mentawai yang terdapat dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang yaitu, 1) kepercayaan arat Sabulungan. 2) Adat istiadat masyarakat Mentawai: a) Ritual kematian. b) Ritual pelantikan sikerei baru. c) Pengadilan atau tipu sasa. 3) Sistem pengetahuan meramal menggunakan usus ayam dan jantung babi. 4) Kelompok kerabat menganut sistem patrilinear. 5) Pencaharian bahan makanan dengan cara berburu dilakukan oleh laki-laki, sedangkan perempuan melakukan pekerjaan sehari-hari. 6) Kesenian: a) Merajah kulit. b) Tarian muturuk. 8) Alat Transportasi menggunakan perahu kayu yang disebut dengan sampan. hasil dari penelitian warna lokal Mentawai dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang dapat memberikan manfaat yang positif bagi peserta didik dan pembaca agar lebih menghargai budaya lokal.
Copyrights © 2022