Jurnal Mediasosian : Jurnal Ilmu Sosial dan Administrasi Negara
Vol 6, No 1 (2022): April 2022

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT PETANI TEBU DALAM PERSPEKTIF LOCAL WISDOM (DITINGGALKANNYA UPACARA TRADISI PADA MASYARAKAT PETANI TEBU DI KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI)

Nunung Yuliastuti (Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Pawyatan Dhaha Kediri)
Suwarno Suwarno (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kadiri)
Rizki Yudha Bramantyo (Fakultas Hukum, Universitas Kadiri)
Heylen Amildha Yanuarita (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kadiri)



Article Info

Publish Date
03 Apr 2022

Abstract

AbstrakPenelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor yang menyebabkan masyarakat Kecamatan Wates Kabupaten Kediri meninggalkan upacara adat pada awal tanam dan awal panen pada tanaman tebu. Teknik penentuan informan dengan menggunakan teknik purposive random sampling, dengan alasan petani yang tidak lagi melaksanakan tradisi awal tanam dan awal panen tersebut sudah diketahui dan petani tersebut ditetapkan secara acak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, yang kemudian dilakukan uji validasi data dengan tujuan agar data yang terkumpul sudah valid. Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif dari Milles dan Huberman.  Adapun hasil penelitian sebagai berikut : (1) Terjadi perubahan keyakinan bahwa upacara tradisi awal tanam dan awal panen tidak ada hubungannya dengan kesuburan tanah dan keberahasilan panen tebu. (2) Masyarakat petani sekarang berpersepsi bahwa tradisi awal tanam dan tradisi awal panen tidak menjadi penyebab keberhasilan panen tebu, sebab keberhasilan panen dan kesuburan tanah dipengaruhi oleh pupuk dan pengelolaan tanaman. (3) secara edukatif  tradisi tersebut sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai modern yang mengedepankan logika berpikir (4) apalagi secara teknologi tradisi tersebut merupakan tindakan yang tidak  rasional jadi tidak perlu dilakukan.   Kata Kunci: Persepsi; Ttradisi; Religi; Teknologi dan Pendidikan. AbstractThis study aims to describe and analyze the factors that cause the people of Wates District, Kediri Regency to leave traditional ceremonies at the beginning of planting and early harvesting on sugarcane plants. The technique of determining the informants using purposive random sampling technique, with the reason that farmers who no longer carry out the tradition of early planting and early harvesting are known and the farmers are randomly assigned. The data collection technique used observation, interviews and documentation, which was then tested for data validation with the aim that the data collected was valid. The data analysis technique used an interactive technique from Milles and Huberman. The results of the study are as follows: (1) There is a change in belief that the traditional ceremony of early planting and early harvesting has nothing to do with soil fertility and sugarcane harvest success. (2) Farming communities now perceive that the early planting and early harvesting traditions are not the cause of the success of sugarcane harvesting, because the success of harvesting and soil fertility are influenced by fertilizers and crop management. (3) educatively, the tradition is no longer in accordance with modern values that put forward logical thinking (4) moreover, technologically, the tradition is an irrational act so it doesn't need to be done. Keywords: Perception; Tradition; Religion; Technology and Education

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

mediasosian

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

JURNAL MEDIASOSIAN (Jurnal Ilmu Sosial dan Administrasi Negara), dengan nomor P-ISSN 2579-342X (cetak) dan E-ISSN 2620-5149 (online) adalah jurnal ilmiah di lingkungan ilmu sosial dan ilmu politik yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kadiri, meliputi bidang ...