Geoid - Journal of Geodesy and Geomatics
Vol 17, No 2 (2022)

Pemanfaatan Data GPS Tahun 2017-2020 untuk Monitoring Aktivitas Sesar Kendeng di Kota Surabaya

Cindy Nandya Riastama (Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
Ira Mutiara Anjasmara (Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
Akbar Kurniawan (Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember)



Article Info

Publish Date
10 Apr 2022

Abstract

Lempeng di bumi terbagi menjadi dua bentuk, yaitu lempeng samudera dan lempeng benua. Lempeng ini selalu bergerak sehingga zona batas antar lempeng dan sistem patahan terbentuk dan memengaruhi sekitar wilayah batas pertemuan. Salah satu wilayah yang terdampak akan pergerakan tersebut adalah Indonesia. Hal ini karena letak Indonesia dikelilingi oleh tiga lempeng utama bumi dan mengakibatkan aktivitas vulkanik dan tektonik yang tinggi di sekitarnya. Aktivitas ini dapat membentuk suatu sistem sesar. Terdapat satu sistem sesar yang perlu menjadi perhatian khusus karena patahan ini diteliti aktif dan bergerak terus menerus, yaitu Sesar Kendeng di Jawa Timur. Sesar Kendeng membentang dari selatan Semarang ke Jawa Timur. Sesar Kendeng diidentifikasi di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia yang memiliki populasi hingga 3 juta jiwa. Sebagai kota metropolitan, Surabaya telah menjadi pusat berbagai kegiatan dengan fasilitas yang dibangun dengan baik. Dengan demikian, aktivitas tektonik yang dimungkinkan terjadi karena pengaruh Sesar Kendeng akan menjadi ancaman di daerah ini. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengurangi tingkat risiko yang terjadi maka perlu dilakukan pemantauan pada aktivitas Sesar Kendeng tersebut. Salah satu metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pemanfaatan GPS untuk melakukan pengukuran secara geodetik di 25 titik pada segmen sesar. Hasil pengukuran ini kemudian dilakukan pengolahan secara ilmiah dengan software GAMIT/GLOBK. Dari hasil pengolahan, didapatkan nilai kecepatan pergeseran horizontal berkisar antara 2,67 mm/tahun – 124 mm/tahun. Pergeseran vertikal menunjukkan terdapat 10 titik yang mengalami uplift. Titik yang mengalami uplift berada di wilayah bagian barat dan bagian timur Kota Surabaya. Selanjutnya, 8 titik mengalami subsidence yang berada di wilayah utara dan selatan dari Kota Surabaya. Dari 18 vektor kecepatan horizontal digunakan untuk menghitung nilai regangan dengan metode delaunay triangle. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa wilayah pada zona Sesar Kendeng didominasi oleh peristiwa regangan kompresional. Nilai regangan yang didapatkan melebihi -0,5 μstrain. Dengan demikian, Sesar Kendeng termasuk dalam sesar aktif dengan pergerakan sesar naik.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

geoid

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences

Description

The journal is published biannual in February and August by the Department of Geomatics Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). It is open access to all scientist, researchers, student and other scholars. The goal of this journal is to provide a platform for scientists and ...