Kultivasi
Vol 21, No 1 (2022): Jurnal Kultivasi

Perbandingan daya hasil dan toleransi naungan berbagai genotipe jagung Padjadjaran pada naungan eukaliptus

Adilah Nurul Fitrah (Fakultas Pertanian - Unpad)
Nono Carsono (Fakultas Pertanian - Unpad)
Dedi Ruswandi (Fakultas Pertanian Unpad)



Article Info

Publish Date
14 Apr 2022

Abstract

AbstrakKebutuhan jagung sebagai bahan pangan, pakan dan industri selalu meningkat, namun terdapat kendala dalam produksi jagung domestik, yaitu konversi lahan pertanian. Sistem agroforestri eukaliptus-jagung dapat menjadi alternatif yang digunakan untuk pengembangan jagung. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi daya hasil, mengestimasi nilai indeks toleransi, dan menyeleksi galur jagung Padjadjaran yang toleran terhadap naungan Eucalyptus sp. Penelitian ini dilaksanakan pada April – November 2019 di Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung. Rancangan percobaan menggunakan rancangan petak terbagi (Split plot) dengan dua faktor (naungan dan genotipe) dan tiga ulangan. Petak utama adalah faktor naungan yang terdiri dari 2 taraf, yaitu tidak ternaungi dan ternaungi Eucalyptus sp., sedangkan anak petak adalah genotipe jagung yang terdiri dari 9 galur jagung Padjadjaran dan 5 varietas cek. Analisis data penelitian menggunakan analisis sidik ragam, uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%, analisis Genotype by Yield*Trait (GYT) biplot, dan analisis indeks toleransi cekaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan naungan Eukaliptus berpengaruh nyata terhadap beberapa karakter dan komponen daya hasil. Berdasarkan analisis GYT Biplot, genotipe jagung terbaik pada lingkungan ternaungi Eukaliptus adalah NK 212, MDR 8.5.3, Pertiwi 3, DR 8, BISI 77, dan MDR 3.1.2. Nilai stress tolerance index (STI) tertinggi pada NK 212, BISI 77, Pertiwi 3, MBR 153.15.1, Pioneer 21, dan MDR 8.5.3. Genotipe bernilai tinggi pada STI memiliki keunggulan pada karakter bobot tongkol dengan kelobot per plot dan per sampel, bobot tongkol tanpa kelobot per sampel, dan panjang tongkol.Kata Kunci: GYT biplot ∙ Indeks Toleransi Cekaman ∙ Jagung ∙ Toleran naungan AbstractDemand of maize for food, feed, and industrial material increase significantly every year. The main constraint to fulfill demand of domestic maize is the conversion of agricultural land. Eucalyptus/maize agroforestry system is an alternative for maize production in Indonesia. The purpose of this study was to identify yield, to estimate the tolerance index parameters and to select Padjadjaran maize lines that are tolerant under shading of Eucalyptus sp. The experiment was conducted from April-November 2019 at the Center for Agricultural Training and Research Development, Faculty of Agriculture Padjadjaran University, Bandung. The experiment was arranged in a splitplot design with two factors (shade and genotype) and three replications. The mainplot consisted of 2 levels, normal and was shaded by Eucalyptus sp., subplots were maize genotypes consisting of 9 Padjadjaran maize lines and 5 check varieties. Data were analyzed by analysis of variance, post-hoc analysis using Duncan's multiple range test at the 5% level, genotype by yield*trait (GYT) biplot analysis, and Stress Tolerance Index (STI) analysis. The results showed that Eucalyptus shade treatment significantly affected several characters and yield components. Based on the GYT Biplot analysis, the best genotypes in the Eucalyptus shaded environment are NK212, MDR8.5.3, Pertiwi3, DR8, BISI77, and MDR3.1.2. The highest STI values are at NK212, BISI77, Pertiwi3, MBR153.15.1, Pioneer21, and MDR8.5.3. The genotype that has the highest value on the STI has the superiority character for ear weight with husk per plot and per sample, ear weight without husk per sample, and ear length.Keywords: GYT biplot ∙ Maize ∙ Stress Tolerance Index ∙ Shading tolerance

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

Kultivasi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di ...