Perilaku merokok terbesar berawal pada masa remaja dan meningkat menjadi perokok tetap dalam waktu beberapa tahun saja. Adapun alasan mereka merokok itu dapat mengurangi rasa tegang, kecemasan yang timbul dan juga merasa bila tidak merokok terasa pahit dan mengantuk. Disisi lain siswa dituntut untuk mampu menyelesaikan studi dengan hasil yang maksimal yang diukur dari prestasi belajar. Daya konsentrasi, kognitif dan daya ingat ini dapat dipengaruhi oleh perilaku merokok yang bisa menyebabkan menurunnya prestasi belajar (hasil belajar). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan prestasi belajar siswa di SMP. Jenis penelitian ini yaitu Deskriptif KorelatifdenganPendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan IX dengan jenis kelamin lakilaki yang berperilaku merokok dengan jumlah 156 orang siswa. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Prestasi belajar diukur berdasarkan nilai raport kenaikan kelas dan perilaku merokok dengan kuesioner. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan batas kemaknaan ? ? 0,05. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku merokok dengan prestasi belajar dengan nilai ? = 0,0001 < 0,05. Peneliti menyarankan sebagai upaya terciptanya komunikasi antara pihak sekolah, orangtua, dan tenaga kesehatan melalui bimbingan konseling dan pendidikan kesehatan, serta adanya pengawasan yang ketat oleh pihak sekolah pada siswa untuk tidak merokok karena dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kata kunci : Perilaku Merokok, Prestasi Belajar, Remaja
Copyrights © 2018