Sampah rumah tangga dapat dikelompokkan dalam sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk bagi tanaman, sementara sampah anorganik dapat diolah menjadi kerajianan tangan. Pengolahan sampah ini tidak hanya digunakan sebagai kompos dan kerajinan tangan, namun dapat juga membersihkan lingkungan rumah. Hal ini dapat berkontribusi terhadap permasalahan pengelolaan sampah di sekitar. Selain itu juga dapat menghemat biaya pembelian pupuk dan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Dengan jarak 8 km dari kampus, pada kecamatan Minas masih belum ditemui masyarakat yang memanfaatkan sampah menjadi kompos. Pengelola bank sampah belum memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup bagaimana mengolahnya. Akibatnya sampah rumah tangga belum dipisahkan menjadi sampah organik dan anorganik. Pengolahan menjadi benda yang lebih bermanfaat, dapat menimbulkan kesadaran dan peduli terhadap lingkungan. Kesadaran masyarakat untuk mengolah limbah, akan meminimalisir limbah yang ada. Metode pelatihan yang dilakukan adalah penyadaran, penyuluhan, demonstrasi, dan evaluasi. Hasil kegiatan telah terjadi pengingkatan pengetahuan tentang pemisahan samapah rumah tangga menjadi sampah organik dan anorganik, terjadi peningkatan antara 46,67 % sampai 87,6 %.
Copyrights © 2022