Jurnal Rekayasa
Vol 13, No 1 (2009): Edisi April Tahun 2009

DESAIN PROTOTIPE INSTALASI KOAGULASI DAN KOLAM FAKULTATIF UNTUK PENGOLAHAN AIR LINDI (STUDI KASUS TPA BAKUNG BANDAR LAMPUNG)

Ahmad Herison (Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung)



Article Info

Publish Date
28 Apr 2009

Abstract

Air lindi adalah cairan yang timbul sebagai limbah akibat masuknya air eksternal ke dalamtimbunan sampah (khususnya TPA). Lindi yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemarisumber air minum penduduk di sekitar tumpukan sampah. Salah satu solusi masalah tersebutadalah dengan mendesain prototipe instalasi pengolahan air lindi. Tujuan penelitian ini adalahmendesain suatu prototipe instalasi pengolahan lindi, mengetahui karakteristik lindi dari TPABakung, menguji efektifitas kinerja model instalasi yang dibuat, menganalisa air lindi hasilperlakuan model instalasi tersebut.Uji perlakuan dalam penelitian ini menggunakan dua dosis koagulan yang berbeda. Lindi dari TPABakung dicampur dengan kedua dosis koagulan tersebut. Dalam pelaksanaannya terdapat tigasampel, yaitu sampel awal sebelum perlakuan, sampel hasil perlakuan pertama, dan sampelperlakuan kedua. Ketiga sampel diuji di laboratorium UPTD Balai Laboratorium KesehatanProvinsi Lampung untuk mengetahui parameter pH, kekeruhan, TSS, BOD dan COD. Pada modelinstalasi, air lindi yang telah dicampur dengan tawas dan kaporit kemudian diaduk menggunakanmixer lalu sampel diendapkan selama 24 jam kemudian disaring dengan filter karbon aktif.Hasil pengujian sampel hasil perlakuan model instalasi menunjukkan hasil yang baik, terutamapada parameter pH, kekeruhan, dan TSS. Hasil pengujian sampel menunjukkan kadar tawas efektifyaitu 25 gram/liter ditambah 0,5 gram/liter kaporit. Kadar tersebut dapat menurunkan kadar pH,kekeruhan, TSS, BOD, COD masing-masing mencapai 29,44%, 50%, 79,80%, 72,62% dan72,61%. Dari hasil uji perlakuan lindi dengan model instalasi maka dibuat desain prototipeinstalasi pengolahan air lindi. Air lindi yang telah dicampur dengan tawas kemudian diadukmenggunakan flokulator dengan kecepatan pengadukan 100 rpm. Setelah itu sampel diendapkanselama 24 jam pada kolam fakultatif lalu dialirkan melewati filter karbon aktif untuk diendapkanselama lima hari di dalam kolam pantau baru dialirkan ke badan air.

Copyrights © 2009