Jurnal Rekayasa
Vol 13, No 1 (2009): Edisi April Tahun 2009

ANALISIS EKSPERIMENTAL PENGARUH PENEMPATAN SAMBUNGAN BASAH (WET-JOINT) TERHADAP BEBAN ULTIMIT BALOK BETON BERTULANG

Vera A. Noorhidana (Universitas Lampung)



Article Info

Publish Date
28 Apr 2009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara eksperimental pengaruh penempatansambungan basah (wet-joint) pada balok beton pracetak, yaitu pada daerah geser maksimum dandaerah lentur maksimum. Perilaku balok pracetak yang disambung dibandingkan dengan perilakubalok beton monolit.Benda uji untuk wet-joint pada daerah geser berupa 3 balok beton bertulang(150mmx300mmx2200mm), yaitu 1 buah balok monolit (BMN-G) dan 2 buah balok pracetak(BPN1-G dan BPN2-G). Panjang wet-joint-geser 300mm dan diletakkan di antara tumpuan danbeban terpusat. Benda uji untuk wet-joint pada daerah lentur berupa 4 balok beton bertulang(150mmx250mmx2100mm), yaitu 1 buah balok monolit (BMN-L) dan 3 buah balok pracetak(BPN1-L, BPN2-L, dan BPN3-L). Panjang wet-joint-lentur 400mm dan diletakkan di tengahbentang balok Kedua balok pracetak tersebut dibandingkan dengan balok monolit tanpasambungan (BM). Balok ditumpu sendi-rol, kemudian diberi 2 beban terpusat pada jarak yangsimetris dari masing-masing tumpuan.Hasil pengujian berupa analisis kurva hubungan beban-lendutan dan pola retak. Beban ultimityang dapat diterima BPN1-L, BPN2-L, dan BPN3-L hanya berkisar 60-70% dari beban ultimitBMN-L. Sedangkan beban ultimit yang dapat diterima BPN1-G dan BPN2-G sebesar > 90% daribeban ultimit BMN-G. Penempatan wet-joint p1ada daerah geser maksimum balok memberikanperforma yang lebih baik dibandingkan pada daerah lentur maksimum balok.

Copyrights © 2009