Perancangan ini bertujuan untuk menghasilkan media informasi berbasis Augumented Reality yang dapat memperoleh detail data sejarah/nilai kearifan lokal pada nama-nama jalan, sehingga diharapkan masyarakat khususnya generasi muda dapat melestarikan dan tidak melupakan nilai kearifan lokal yang ada di daerahnya serta dapat menjadi nilai edukatif dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh studi kasus dalam perancangan ini adalah Jalan Sultan Hasanuddin. Perancangan ini discan pada marker yang diletakkan pada papan nama jalan, sehingga menampilkan video animasi tentang kisah sejarah/nilai kearifan lokal yang ada pada papan nama jalan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini yaitu menggunakan metode pendekatan Design Thingking yang terdiri dari lima tahap, yaitu: Empathise (melakukan riset data, observasi dan wawancara langsung kepada target audiens terkait wawasan akan nama-nama jalan serta minat dan kebutuhan mereka), Define (menetapkan masalah utama dan menganalisis data), Ideate (mengumpulkan ide), Prototype (mengekseskusi ide), dan Test (melakukan uji coba); Instrument yang digunakan adalah Kuesioner sebagai pengumpulan data awal dan respon target audiens setelah menggunakan prototype untuk melihat feedback target audiens dan sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan peneliti selanjutnya. Hasil dari perancangan ini yaitu media informasi berupa video animasi yang diinput pada website Artivive agar dapat digunakan dalam aplikasi Artivive, prototype marker papan nama jalan yang akan di scan, dan merchandise sebagai pendukung untuk mempromosikan media informasi dalam perancangan ini.
Copyrights © 2022