This study aims to identify weeds in the village of Conko as a learning module development material. The method used is descriptive qualitative method. The results showed that there were 8 families that could be found in this study, namely Sonchus Arvensis (Tempuyung), Amaranthus Spinosus (Bayam Duri), Peperomia Pellucida (Suruhan), Aregatum Conyzoides (Bandotan), E.Hirta (Patikan Kebo), Mimosa Pudica (Putri Malu), Phyllanthus Urinaria (Meniran), dan Cyperus Rotundus (Rumput Teki) all of these 8 plants have the potential as medicine that can be used as a contribution to learning materials at school, namely in the form of modules that can be used by students as learning media on biodiversity learning materials in schools class X SMA / MA.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tumbuhan gulma yang ada di desa Congko sebagai bahan pengembangan modul pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa Terdapat 8 famili yang dapat ditemukan pada penelitian ini yaitu Sonchus Arvensis (Tempuyung), Amaranthus Spinosus (Bayam Duri), Peperomia Pellucida (Suruhan), Aregatum Conyzoides (Bandotan), E.Hirta (Patikan Kebo), Mimosa Pudica (Putri Malu), Phyllanthus Urinaria (Meniran), dan Cyperus Rotundus (Rumput Teki) yang ke 8 tanaman tersebut semuanya berpotensi sebagai obat yang dapat dijadikan sumbangsih untuk materi pembelajaran di sekolah yaitu berupa modul yang dapat digunakan siswa sebagai media pembelajaran pada materi pembelajaran keanekaragaman hayati di kelas X SMA/MA. Kata kunci: Gulma, Keanekaragaman Hayati, Modul, Obat DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jbt.v10i1.24041
Copyrights © 2022