Maraknya kasus kecelakaan lalulintas yang menimpa remaja di Indonesia menjadi topik yang cukup memprihatinkan. Menyetir mobil dipandang sebagai suatu kebutuhan gaya hidup, dan para pengemudi pemula tersebut memang tidak terbiasa untuk menaati peraturan berlalulintas. Sudah banyak lembaga dan institusi sosial yang secara khusus mengkampanyekan keselamatan berlalulintas, namun cara penyampaian yang serupa, hanya sekedar memperingatkan dan melarang membuat kampanye-kampanye serupa dipandang sebelah mata, sebagai suatu formalitas sosial belaka. Untuk itu, sebuah kampanye dengan eksekusi berbeda yang memanfaatkan media-media baru diyakini dapat mengubah perilaku menyetir para pengemudi pemula, yaitu remaja usia 15-20 tahun; menjadi generasi yang memiliki kedisiplinan dan memilki keterampilan mengemudi yang baik, dimulai sejak mereka belum memperoleh SIM (Surat Izin Mengemudi). Dengan bekal itulah diharapkan tingkat kecelakaan lalulintas yang menimpa remaja akan menurun dan menjadi bibit-bibit pengemudi berkualitas di masa depan.
Copyrights © 2014