Indonesian Journal of Geospatial
Vol 6 No 2 (2017)

Pemodelan 3D “Gedung Merdeka” Menggunakan Teknologi Terrestrial Laser Scanning

Rezky Hartawan Noviansyah (Unknown)
Irwan Gumilar (Unknown)
Hasanuddin Zainal Abidin (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Nov 2017

Abstract

Abstrak. Gedung Merdeka merupakan salah satu bangunan bersejarah di pusat Kota Bandung yang memiliki nilai historis tinggi dan telah berdiri sejak tahun 1895. Bangunan peninggalan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pergelaran konferensi Asia-Afrika yang merupakan cikal bakal lahirnya gerakan non-blok di dunia. Jika dilihat dari penampakannya, bangunan ini bernuansa art deco dan dilengkapi dengan lantai marmer italia beserta kayu cikenhout. Oleh karena itu, untuk mempertahankan semua keunikan yang berada pada gedung tersebut perlu dilakukan sebuah upaya untuk melestarikan keberadaannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemodelan tiga dimensi (3D). Pada kasus ini cara yang digunakan adalah dengan menggunakan teknologi Terrestrial Laser Scanning (TLS) dengan teknik pemodelan terbalik (reverse modelling). Model tiga dimensi yang akan terbentuk dari proses tersebut merupakan solusi konkret dari upaya pengarsipan, pendokumentasian, dan pemasaran Gedung Merdeka. Metodologi Penelitian ini diawali dengan studi literatur lalu dilanjutkan dengan akuisisi data, dan diakhiri dengan pengolahan data yang menghasilkan model tiga dimensi. Pada saat akuisisi data, metode yang digunakan adalah pemindaian obyek menggunakan TLS yang memanfaatkan prinsip pengukuran berbasis pulsa. Dalam melakukan pengolahan data, metode yang digunakan adalah registrasi, filtering, unify dan pembuatan model tiga dimensi. Pada proses registrasi didapatkan total point cloud sebanyak 257.126.364 titik dengan nilai rata-rata galat hasil registrasi sebesar sebesar 2 mm. Data point cloud yang telah diolah lalu dibentuk menjadi sebuah model 3D melalui serangkaian proses dengan menggunakan beberapa perangkat lunak. Pada model 3D yang dihasilkan juga didapat volume bagian main hall sebesar 10098.8 m3. Proses validasi model 3D dilakukan dengan membandingkan antara model tiga dimensi yang dihasilkan dengan hasil ukuran distometer, yaitu antara 2 mm – 9 mm dengan perbedaan jarak rata-rata sebesar 4 mm.

Copyrights © 2017