Penelitian ransum terfermentasi ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh ransum yang difermentasikan menggunakan bakteri probiotik lignoselulolitik terhadap kecernaan ayam broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Juni 2021 di Teaching Farm Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Bali. Penelitian ini menggunakan 60 ekor ayam broiler. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap ulangan terdiri 3 ekor ayam broiler. Perlakuan yang diberikan ransum terfermentasi tanpa diberi probiotik (BRF0) sebagai kontrol, ransum terfermentasi menggunakan bakteri Bacillus subtilis BR4LG (BRF1), Bacillus sp. BT3CL (BRF2), Bacillus sp. BT8XY (BRF3) dan ransum komersil (BRK) sebagai kontrol dengan menggunakan probiotik lignoselulitik sebanyak 5% dari jumlah bahan pakan. Variabel yang diamati adalah kecernaan bahan kering, bahan organik, serat kasar, protein kasar, lemak kasar dan metabolisme energi semu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam, apabila terdapat perbedaan (P<0,05) maka analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum dengan perlakuan BRF3 memiliki kualitas terbaik diantara perlakuan lain diikuti BRF0, BRF1 dan BRF2. Kecernaan bahan organik, serat kasar dan lemak kasar pada perlakuan yang diberi bakteri probiotik lignoselulolitik lebih tinggi dibandingkan tanpa diberi bakteri probiotik lignoselulitik. Kecernaan protein kasar yang mendapatkan perlakuan BRF2 dan BRF3 lebih tinggi dari BRF0 dan BRF1. Energi metabolisme semu BRF1 dan BRF3 lebih tinggi dari BRF2 dan BRF0. Kata kunci : Ransum, kecernaan, probiotik, broiler
Copyrights © 2022