Permainan tradisional semakin tergeser oleh permainan yang mengandung tehnologi, salah satunya egrang. Banyak generasi muda yang tidak mengetahui dan tidak memainkan permainan tradisional egrang. Upaya melestarikan permainan egrang terus dilakukan oleh Mbah Yudi, diantaranya dengan melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta dan Surabaya, serta membuka dan mengajarkan permainan egrang kepada masyarakat. Penulis membuat dokumenter kisah Mbah Yudi untuk mengenalkan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan permainan tradisional egrang. Metode penggalian data dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara. Penulis sebagai penulis naskah menggunakan pendekatan deskriptif dalam menyampaikan informasi pada karya dokumenter berjenis potret berjudul “Egrang dan Generasi Bangsa”. Pendekatan deskriptif digunakan untuk memudahkan penonton dari berbagai kalangan maupun usia untuk memahami pesan dari dokumenter yang diangkat. Informasi penting juga tetap diutamakan. Hasil penelitian bahwa dokumenter dengan topik permainan tradisional yang disampaikan dengan narasi berupa mendeskripsikan atau menggambarkan tokoh dari berbagai sisi, mulai dari ciri-ciri tokoh, barang yang dimiliki atau dikenakan, serta reaksi dari orang lain yang ada di dalam dokumenter merupakan pendekatan yang tepat untuk menjelaskan informasi pada program jenis documenter potret sosok Mbak Yadi. Pemilihan diksi yang tepat dan menarik membuat penonton tidak bosan walau pendekatan deskriptif memiliki kesan lebih sederhana.
Copyrights © 2022