Ayam Sentul merupakan ayam bukan ras lokal asli Indonesia yang telah dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat, terutama di pedesaan. Pemeliharaan Ayam Sentul dapat ditingkatkan dengan peralihan sistem pemeliharaan, dari sistem tradisional ke sistem yang lebih baik, yaitu sistem pemeliharaan semi intensif maupun intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan, penerimaan dan pendapatan, serta kelayakan usaha peternak ayam sentul dengan sistem pemeliharaan semi-intensif dan intensif di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengambilan sampel mengunakan teknik sampling jenuh. Jumlah sampel 10 responden 5 responden semi-intensif dan 5 responden intensif. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama satu periode pada sistem semi-intensif dengan rata-rata skala usaha 93 ekor, biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp. 2.272.922, penerimaan sebesar Rp. 2.508.000 dan pendapatan Rp. 584.188. Pada sistem pemeliharaan intensif dengan rata-rata skala usaha 140 ekor, biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp. 3.989.445, penerimaan sebesar Rp. 4.488.000 dan pendapatan sebesar Rp. 983.395. Usaha pemeliharaan pembesaran ayam sentul di Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis dengan sistem pemeliharaan semi-intensif memiliki nilai rata-rata R/C sebesar 1,32, dan sistem pemeliharaan intensif memiliki nilai rata-rata R/C sebesar 1,27. Hal ini menunjukan usaha pemeliharaan pembesaran ayam sentul layak diusahakan, karena memiliki nilai R/C 1.
Copyrights © 2022