Latar Belakang: Batasan usia remaja berdasarkan WHO adalah 10-19 tahun. Seks pranikah merupakan masalah yang sangat rentan terjadi pada remaja. Faktor penyebab munculnya perilaku seksual adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pemberian pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja sangat penting, Berbagai penelitian telah merekomendasikan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini.Tujuan: melakukan pengembangan video pendidikan kesehatan reproduksi remaja bagi siswa Sekolah Dasar di Kota CirebonMetode: Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development), dengan jenis data kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini subjek ahli/ pakar (psikolog, petugas UKS, dosen Kesehatan Reproduksi, ahli informasi dan teknologi). Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan 3 buah video. Analisis data meliputi univariabel dalam bentuk distribusi frekuensi. Data kualitatif dianalisis dengan content analysis.Hasil dan Pembahasan: hasil analisis uji kelayakan video pendidikan kesehatan reproduksi pada siswa SD menurut psikolog, petugas UKS, dosen kespro dan ahli media adalah layak digunakan sebagai media pembelajaran kesehatan reproduksi remajaKesimpulan : video pendidikan kesehatan reproduksi pada siswa SD menurut psikolog, petugas UKS, dosen kespro dan ahli media adalah layak digunakan sebagai media pembelajaran kesehatan reproduksi remaja
Copyrights © 2021