Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Efek Pemanfaatan Program Pemantauan dan Promosi Pertumbuhan terhadap Status Gizi Balita di Kota Cirebon Nurcahyani, Lia; Hakimi, Mohammad; Sudargo, Toto
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.067 KB) | DOI: 10.22146/jkr.35434

Abstract

Background: Undernourishment is a key problem of mortality in underfive, inwhich one of the causes is lack of growth monitoring and promotion program utilization. Cases of undernourishment at Cirebon Municipality exceed the provincial and national figures. In 2008, community participation in growth monitoring and promotion program increased 19% from the previous year, however cases of undernourishment also increased 0.23%Objective: To assess the effect of growth monitoring and promotion program utilization toward nutritional status of underfives.Method: The study was observational with retrospective cohort design. Subject consisted of 246 underfives of 17-59 months and mothers that met inclusion and exclusion criteria. Sampling used three stage combined with purposive and random sampling technique. Data consisted of primary and secondary data obtained from questionnaire, growth chard, nutrition registry, monthly report of underfive weighing at Cirebon Municipality 2008, digital scale, length board/ microtoise and WHO anthropometric software. Data analysis used univariate, bivariate with chi square, and multivariate with logistic regression. The study was supported with qualitative data obtained from observation and indepth interview.Result and Discussion: The utilization of growth monitoring and promotion program affected nutritional status of underfives significantly (p<0.05). Incidence of undernourished underfives that did not utilize the program regularly was 2.7 times greater than in those utilizing the program regularly after considering the contribution of knowledge and attitude of mothers and age of underfives. Input indicator especially role of cadres in the process of growth monitoring and promotion program at Cirebon Municipality was not optimum. Constraints in program utilization consisted of individual (health reason), provider (social reason) and community (geographical reason) factors.Conclusion: Monthly growth monitoring was prioritized on underfives for the first 24 month.Target of growth monitoring and promotion program could be achieved when there was comprehensive support from demand side (people that received the service), support side (service providers) and policy side (policy makers).Keywords: nutritional status, underfive, growth monitoring, growth promotion, program utilization
EFEK PEMANFAATAN PROGRAM PEMANTAUAN DAN PROMOSI PERTUMBUHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KOTA CIREBON Nurcahyani, Lia; Hakimi, Mohammad; Sudargo, Toto
GIZI INDONESIA Vol 34, No 1 (2011): Maret 2011
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.417 KB)

Abstract

Kekurangan  gizi  merupakan  kunci  pokok  persoalan  kematian  balita  di  dunia,  yang  salah  satu penyebabnya yaitu kurangnya pemanfaatan program pemantauan dan promosi pertumbuhan. Kasus gizi kurang di Kota Cirebon melebihi angka provinsi dan  nasional. Pada tahun 2008, partisipasi masyarakat dalam  program  pemantauan  dan  promosi  pertumbuhan  meningkat  sebesar  19  persen  dari  tahun sebelumnya,  tetapi  kasus  gizi  kurang  meningkat  juga sebesar  0,23  persen.  Penelitian  bertujuan  untuk mengkaji efek pemanfaatan program pemantauan dan promosi pertumbuhan terhadap status gizi balita. Jenis  penelitian  observasional  dengan  rancangan  kohort  retrospektif.  Subjek  penelitian  sebanyak  246 balita  usia  17-59  bulan  beserta  ibu  yang  memenuhi  kriteria  inklusi  dan  eksklusi.  Pengambilan  sampel menggunakan teknik three stage samplingdipadukan dengan purposive dan random sampling.Data yang digunakan  berupa  data  primer  dan  sekunder  dengan  instrumen  penelitian  meliputi  kuesioner,  kartu menuju sehat, register gizi, laporan bulan penimbangan balita Kota Cirebon tahun 2008, timbangan injakdigital, length board/ microtoiseserta softwareantropometri WHO (2006). Pengolahan data menggunakan analisis univariabel, bivariabeldengan chi-square dan multivariabel dengan uji regresi logistik. Penelitian ini  didukung  oleh  data  kualitatif  untuk  mengetahui  indikator  input  dan  proses  serta  hambatan  dalam pemanfaatan  program  pemantauan  dan  promosi  pertumbuhan.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa pemanfaatan  program  pemantauan  dan  promosi  pertumbuhan  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap status  gizi  balita  dengan  p  <  0,05.  Insidensi  gizi  kurang  pada  balita  yang  tidak  memanfaatkan  program pemantauan  dan  promosi  pertumbuhan  secara  teratur  2,7  kali  lebih  besar  dibandingkan  balita  yang memanfaatkan  secara  teratur  setelah  mempertimbangkan  kontribusi  pengetahuan  dan  sikap  ibu  serta umur  balita.  Indikator  input,  khususnya  peran  kader dalam  proses  program  pemantauan  dan  promosi pertumbuhan tidak optimal. Hambatan pemanfaatan program meliputi faktor individu (kesehatan balita), faktor  provider  (alasan  sosial),  serta  faktor  komunitas  (lokasi  rumah  secara  geografis).  Pemantauan pertumbuhan  pada  balita  harus  dilakukan  setiap  bulan,  terutama  pada  umur   0-24  bulan.  Keberhasilan program  pemantauan  dan  promosi  pertumbuhan  dapat  dicapai  apabila  mendapat  dukungan  secara komprehensif dari segi penerima pelayanan, pemberi pelayanan dan pembuat kebijakan. Kata kunci: status gizi, pemantauan pertumbuhan,promosi pertumbuhan, balita
EFEK PEMANFAATAN PROGRAM PEMANTAUAN DAN PROMOSI PERTUMBUHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KOTA CIREBON Nurcahyani, Lia; Hakimi, Mohammad; Sudargo, Toto
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.522 KB) | DOI: 10.22146/jkr.5745

Abstract

EFEK PEMANFAATAN PROGRAM PEMANTAUAN DAN PROMOSI PERTUMBUHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KOTA CIREBONLia Nurcahyani 1, Mohammad Hakimi 2, Toto Sudargo 3ABSTRACT Background: Undernourishment is the main cause of mortality in underfives, one of which is the lack of growth monitoring and promotion program utilization. Cases of undernourishment at Cirebon Municipality exceed the provincial and national figures. In 2008, community participation in growth monitoring and promotion program increased 19% from the previous year, however cases of undernourishment also increased 0.23%.Objective: To study the effect of growth monitoring and promotion program utilization toward nutritional status of underfive.Method: The study was observational with retrospective cohort design. Subject consisted of 246 underfives of 17-59 months and mothers that met inclusion and exclusion criteria. Sampling used three stage combined with purposive and random sampling technique. Data consisted of primary and secondary data obtained from questionnaire, growth chart, nutrition registry, monthly report of underfive weighing at Cirebon Municipality in 2008, digital scale, measurement board/microtoise and 2006 is WHO anthropometric software. Data analysis used univariate, bivariate with chi square, and multivariate with logistic regression. The study was supported with qualitative data obtained from observation and indepth interview with 6 cadres and 2 nutrition staff to identify input and process indicators and constraints in the utilization of growth monitoring and promotion program.Result and Discussion: The utilization of growth monitoring and promotion program affected nutritional status of underfive significantly p<0,05. Incidence of undernourished underfives that did not utilize the program regularly was 2.7 times greater than in those utilizing the program regularly after considering the contribution of knowledge and attitude of mothers and age of underfives. Input indicator especially role of cadres in the process of growth monitoring and promotion program at Cirebon Municipality was not optimum. Constraints in program utilization consisted of individual (health reason), provider (social reason) and community (geographical reason).Conclusion: Monthly growth monitoring should be prioritized on underfives for the first 24 month. Target of growth monitoring and promotion program could be achieved when there is comprehensive support from people that received the service, service providers and policy makers.Keywords:  nutritional status, underfives, growth monitoring, promotion program, program utilization ABSTRAK Latar Belakang: Kurang gizi adalah penyebab utama mortalitas balita, salah satunya karena kurangnya penggunaan pemantau pertumbuhan dan promosi program. Kasus kurang gizi di Kotamadya Cirebon melebih angka provinsi dan nasional. Di tahun 2008, partisipasi masyarakat dalam pemantauan pertumbuhan dan program promosi meningkat 19% dibanding tahun sebelumnya, namun kasus kurang gizi tetap meningkat 0,23%.Tujuan: Untuk meneliti efek pemanfaatan pemantauan pertumbuhan dan program promosi terhadap status gizi balita.Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan rancangan retrospective cohort. Subyek terdiri dari 246 balita usia 17-59 bulan dan ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampling memakai tiga tahap dikombinasikan dengan teknik sampling purposif dan acak. Data berasal dari data primer kuesioner dan sekunder, grafik pertumbuhan, register gizi, laporan bulanan berat badan balita di Kotamadya Cirebon tahun 2008, timbangan berat badan, papan pengukur/microtoise dan WHO anthropometric software 2006. Analisis data memakai univariat, bivariat dan multivariat dengan regresi logistik. Penelitian ini juga didukung data kualitatif dari hasil observasi dan wawancara mendalam dengan 6 kader dan 2 staf gizi untuk mengidentifikasi indikator input dan proses serta hambatan dalam penggunaan pemantau pertumbuhan dan program promosi.Hasil dan Pembahasan: Penggunaan pemantau pertumbuhan dan program promosi mempengaruhi status gizi balita secara signifikan p<0,05. Insidensi kurang gizi balita yang tidak memanfaatkan program secara reguler 2,7 kali lebih tinggi dibanding yang memanfaatkan. Kemungkinan kontribusi pengetahuan dan sikap ibu serta usia balita juga mempengaruhi. Indikator input terutama peran kader dalam proses pemantauan pertumbuhan dan program promosi di Kotamadya Cirebon belum optimal. Hambatan penggunaan meliputi faktor individu (alasan kesehatan), petugas kesehatan (alasan sosial) dan komunitas (alasan geografis).Kesimpulan: Pemantauan pertumbuhan balita bulanan harus diprioritaskan untuk 24 bulan pertama. Target pemantauan pertumbuhan dan promosi dapat dicapai bila ada dukungan dari sisi kebutuhan masyarakat yang menerima layanan, dukungan tenaga kesehatan dan kebijakan pengambil kebijakan.Kata kunci: status gizi, balita, pemantau pertumbuhan, program promosi, pemanfaatan program 1 Politeknik Kesehatan Cirebon, Program Kebidanan, Tasikmalaya2 Magister Kesehatan Ibu dan Anak – Kesehatan Reproduksi, Fakultas   Kedokteran Universitas Gadjah Mada3 Magister Kesehatan dan Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Pengaruh Sapa Orangtua Remaja Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Oangtua tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Widiyastuti, Dyah; Nurcahyani, Lia
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.055 KB) | DOI: 10.22146/jkr.45496

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Seks pranikah merupakan masalah yang rentan terjadi pada remaja. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting, tetapi mayoritas orangtua memiliki pengetahuan kurang serta persepsi negatif terhadap kesehatan reproduksi remaja.Tujuan : Menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua sebelum dan setelah diberikan intervensi Sapa Orangtua Remaja.Metode : Rancangan penelitian quasi experimental non randomized pre test  and post test one group design. Subjek penelitian ini adalah 35 orangtua siswa Sekolah Dasar Pamitran Kota Cirebon dengan kriteria inklusi dan eksklusi.  Instrumen penelitian meliputi kuesioner dan modul Sapa Orang Tua Remaja . Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan paired t-test.Hasil dan pembahasan : Terdapat perbedaan yang bermakna pengetahuan sikap dan perilaku orang tua sebelum dan setelah intervensi (p value 0,003 ; 0,000 dan 0,013).Kesimpulan : Sapa orangtua remaja dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua tentang kesehatan reproduksi remaja.  
The effect of reproductive health education with stop motion video on children's knowledge Nurcahyani, Lia; Padmawati, Rinela
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol 13 No 1 (2019): July
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v13i1.421

Abstract

Violence against children is public health, human rights, and social problem. The increase in cases of violence against children in Indonesia amounted to 91.2%. To prevent sexual violence, it is necessary to provide reproductive health education to children. Various media have been applied to early childhood education in reproductive health. The research objective is to find out the differences in reproductive health knowledge in groups with stop motion videos compared to songs. The research methods used nonrandomized quasi-experimental pre-test and post-test with control group design. The research was conducted in 2 playgroups in the working area of Sitopeng Public Heath Center, Cirebon, West Java from May to November 2017. The research subjects were 40 children, 20 children given stop motion video method, and 20 children given song method. There were significant differences in the knowledge of the pre-test and post-test for the stop motion group (Mean = 8.6; 95% CI = 7.27-9.92; P = 0.000) and the song (Mean = 1.8; 95% CI = 0.77-2.82; P = 0.002). There was a significant difference in knowledge changes in children's knowledge scores in the pre-test and post-test between the group of stop motion video media with the song media (Mean Difference = 6.80; 95% CI = 5.17-8.42; P = 0.000). Video stop motion is more effective in increasing reproductive health knowledge in children.
Pengaruh Sapa Orangtua Remaja Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Oangtua tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dyah Widiyastuti; Lia Nurcahyani
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.055 KB) | DOI: 10.22146/jkr.45496

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Seks pranikah merupakan masalah yang rentan terjadi pada remaja. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting, tetapi mayoritas orangtua memiliki pengetahuan kurang serta persepsi negatif terhadap kesehatan reproduksi remaja.Tujuan : Menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua sebelum dan setelah diberikan intervensi Sapa Orangtua Remaja.Metode : Rancangan penelitian quasi experimental non randomized pre test  and post test one group design. Subjek penelitian ini adalah 35 orangtua siswa Sekolah Dasar Pamitran Kota Cirebon dengan kriteria inklusi dan eksklusi.  Instrumen penelitian meliputi kuesioner dan modul Sapa Orang Tua Remaja . Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan paired t-test.Hasil dan pembahasan : Terdapat perbedaan yang bermakna pengetahuan sikap dan perilaku orang tua sebelum dan setelah intervensi (p value 0,003 ; 0,000 dan 0,013).Kesimpulan : Sapa orangtua remaja dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua tentang kesehatan reproduksi remaja.  
Pengembangan Video Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Bagi siswa Sekolah Dasar di Kota Cirebon Dyah Widiyastuti; Lia Nurcahyani
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.65821

Abstract

Latar Belakang: Batasan usia remaja berdasarkan WHO adalah 10-19 tahun. Seks pranikah merupakan masalah yang sangat rentan terjadi pada remaja. Faktor penyebab munculnya perilaku seksual adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pemberian pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja sangat penting, Berbagai penelitian telah merekomendasikan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini.Tujuan: melakukan pengembangan video pendidikan kesehatan reproduksi remaja bagi siswa Sekolah Dasar di Kota CirebonMetode: Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development), dengan jenis data kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini subjek ahli/ pakar (psikolog, petugas UKS, dosen Kesehatan Reproduksi, ahli informasi dan teknologi).  Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan 3 buah video. Analisis data meliputi univariabel dalam bentuk distribusi frekuensi. Data kualitatif dianalisis dengan content analysis.Hasil dan Pembahasan: hasil analisis uji kelayakan video pendidikan kesehatan reproduksi pada siswa SD menurut psikolog, petugas UKS, dosen kespro dan ahli media adalah layak digunakan sebagai media pembelajaran kesehatan reproduksi remajaKesimpulan : video pendidikan kesehatan reproduksi pada siswa SD menurut psikolog, petugas UKS, dosen kespro dan ahli media adalah layak digunakan sebagai media pembelajaran kesehatan reproduksi remaja
The effect of reproductive health education with stop motion video on children's knowledge Lia Nurcahyani; Rinela Padmawati
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 13 No. 1 (2019): July
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v13i1.421

Abstract

Violence against children is public health, human rights, and social problem. The increase in cases of violence against children in Indonesia amounted to 91.2%. To prevent sexual violence, it is necessary to provide reproductive health education to children. Various media have been applied to early childhood education in reproductive health. The research objective is to find out the differences in reproductive health knowledge in groups with stop motion videos compared to songs. The research methods used nonrandomized quasi-experimental pre-test and post-test with control group design. The research was conducted in 2 playgroups in the working area of Sitopeng Public Heath Center, Cirebon, West Java from May to November 2017. The research subjects were 40 children, 20 children given stop motion video method, and 20 children given song method. There were significant differences in the knowledge of the pre-test and post-test for the stop motion group (Mean = 8.6; 95% CI = 7.27-9.92; P = 0.000) and the song (Mean = 1.8; 95% CI = 0.77-2.82; P = 0.002). There was a significant difference in knowledge changes in children's knowledge scores in the pre-test and post-test between the group of stop motion video media with the song media (Mean Difference = 6.80; 95% CI = 5.17-8.42; P = 0.000). Video stop motion is more effective in increasing reproductive health knowledge in children.
Digital Decision Making Tool of Family Planning as a media Innovation Of Family Planning Counceling Lia Nurcahyani
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the strategic issues and quantity control problems of the population that must receive special attention, as stated in the 2015 - 2019 RPJMN is that there is still a high level of unmet need. The cause of unmet need is that the counseling of family planning Information is not optimal which is influenced by the media. In Indonesia, the assistive devices used decision making of family planning (ABPK), but its use is not optimal because ABPK has less practical weaknesses, so mastering the structure and ability of midwives in implementing the steps in the ABPK is still not optimal. This study aims to produce and evaluate Digital ABPK as an innovation of counseling family planning media. This research is qualitative with a case study approach. The research subjects were 6 midwives. This study used the digital ABPK instrument, interview guide, FGD guide and voice recorder. Data analysis through transcription, reduction, making categories,synthesis, and integrating the results of the analysis into descriptive forms. The results showed, digital ABPK had fulfilled the quality of the system, the quality of information and user satisfaction. Midwives will use digital ABPK because it is felt to be easier and more practical than ABPK flipcharts. For further researchers, it is expected to conduct further research on the effectiveness of digital ABPK on knowledge and decision-making of family planning with difference method.
Aplikasi Jalinan Kasih Meningkatkan Perilaku Pendewasaan Usia Perkawinan Pada Remaja Lusi Andriani; Susilo Damarini; Lia Nurcahyani; Afrina Mizawati; Hilda Hazarani; Indah Muthara; Lela Hartini
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): PROCEEDING 1STANDALAS INTERNATIONAL CONFERENCE OF MIDWIFERY (AICM) MEDICAL FACULTY, U
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.897

Abstract

Latar Belakang Masalah: Jumlah pernikahan muda di Kota Bengkulu masih tinggi. Rendahnya tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) menjadi salah satu penyebab terjadinya perkawinan usia muda.Tujuan : Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui aplikasi Jalinan Kasih berbasis Android (RemaJA PeduLI dengAN KesehAtan ReprodukSI) dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang Kedewasaan Usia Perkawinan pada remaja di kota Bengkulu.Metode: Metode penelitian ini adalah eksperimen semu dengan kelompok kontrol, pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner. Sampel sebanyak 60 remaja yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 30 sebagai kelompok intervensi menggunakan aplikasi Jalinan Kasih dan 30 sebagai kelompok pembanding yang diberikan modul PUP. Analisis data menggunakan uji univariat, bivariat Wilxocon, Mann Whitney dan Spearman Rank, multivariat menggunakan Mancova.Hasil: Terdapat perbedaan rerata Pengetahuan sebelum 0,00 dan setelah 14,50 (p value = 0,000). Variabel sikap rata-rata peringkat sebelum 1,50 dan setelah 15,48 (nilai p = 0,000). Terdapat pengaruh yang signifikan Variabel Intervensi Independen Penerapan Jalinan Kasih terhadap Pengetahuan dan Sikap dengan nilai p (0,000) sedangkan variabel kovariat tidak berpengaruh dengan nilai p 0,05. Diperlukan pendampingan yang berkesinambungan untuk dapat memotivasi remaja memahami kesehatan reproduksi remaja dan pendewasaan usia perkawinan)Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan Variabel Intervensi Independen Penerapan Jalinan Kasih terhadap Pengetahuan dan Sikap dengan p value (0,000) sedangkan variabel kovariat tidak berpengaruh dengan p Value 0,05.