Bangsa Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaan pada Tanggal 17 Agustus 1945, namun perjuangan belum sampai disitu. Banyak pergolakan yang terjadi sebagai ujian atas bangsa yang masih muda tersebut. Salah satu yang banyak menyita perhatian adalah gerakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia yang mencoba mendirikan sebuah negara yang lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah segera mengambil tindakan tegas dengan memadamkan pemberontakan tersebut baik secara diplomasi maupun secara militer. Perang melawan DI/TII juga terjadi di Mambi, pada Tahun 1958 ketika OPR-PUS dan Tentara Bantuan Operasi (TBO) 710 menyerang kota Mambi yang menjadi markas DI/TII di Pitu Ulunna Salu. Tujuan dari penelitian ini adalah :1).Bagaimana Peran OPR-PUS dalam membela dan mempertahankan NKRI dari ancaman DI/TII diwilayah PUS 2). Apakah penyerangan OPR-PUS ke Mambi adalah konflik SARA atau bukan. Jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian sejarah yang meliputi langkah-langkah Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian ini dapat diutarakan bahwa organisasi Pertahanan Rakyat Pitu Ulunna Salu adalah organisasi yang pro pemerintah pusat. Dalam perjuangannya melawan DI/TII, OPR-PUS bekerjasama dengan TNI dari Batalyon 710. Penyerangan OPR-PUS ke Kota Mambi bukanlah konflik SARA.Kata Kunci : Pitu ulunna salu, NKRI
Copyrights © 2022