Sains & Matematika
Vol. 5 No. 2 (2017): April, Sains & Matematika

Pemanfaatan Asam Fulvat Sebagai Optimalizer dalam Pupuk Lepas Lambat Kitosan-Zeolit

Raisza Tarida Savana (Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya)
Dina Kartika Maharani (Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya)



Article Info

Publish Date
12 Nov 2019

Abstract

Pupuk lepas lambat (SRF) adalah pupuk termodifikasi dengan tujuan untuk mengoptimalisasi penyerapan unsur-unsur yang terdapat di pupuk oleh tanaman dengan mengatur pelepasannyaa secara lambat. Metode yang dipergunakan dalam membuat pupuk SRF pada penelitian ini adalah dengan mencampurnya dengan bahan lain yang sukar larut, dan menyelimuti pupuk tersebut dengan bahan tertentu. Dengan demikian, pelepasan pupuk di dalam tanah menjadi lambat. Bahan yang dapat dipergunakan sebagai bahan pembuat SRF adalah zeolit dan kitosan. Zeolit merupakan mineral silikat yang memiliki kapasitas tukar kation (KTK) yang sangat tinggi. Kitosan merupakan turunan terdeasetilasi dari kitin dan salah satu polimer biodegrable yang ketersediaanya melimpah di alam. Pupuk urea mempunyai sifat mudah hilang karena sangat mudah larut dalam air oleh karena itu perlu dilakukan pelapisan mengunakan kitosan-zeolit. Penambahan asam fulvat mampu mengoptimalisasi pupuk lepas lambat dengan memperlambat laju pelepasannya dan juga mampu meningkatkan penyerapan ion-ion logam dalam tanah yang diperlukan oleh tanaman. Kadar yang paling tepat dari asam fulvat yang akan ditambahkan dalam pupuk slow release urea terlapis kitosan zeolite agar optimal adalah asam fulvat dengan kadar 5%. Hal ini dikarenakan dalam pupuk slow release yang telah ditambahkan asam fulvat 5% dalam uji disolusinya terlihat bahwa pupuk urea yang terlarut dalam air konsentrasinya sedikit, selain itu dari uji AAS juga penambahan asam fulvat dengan kadar 5% mampu mengikat logam sebanyak 0,9218 ppm.Slow release fertilizers (SRF) are modified fertilizers with the aim of optimizing the absorption of the elements present in fertilizers by plants by regulating their release slowly. The method used in making SRF fertilizer in this study is to mix it with other substances that are difficult to dissolve, and cover the fertilizer with certain materials so that the release of fertilizer in the soil becomes slow. Materials that can be used as SRF material are zeolite and chitosan. Zeolite is a silicate mineral that has a very high cation exchange capacity (CEC). Chitosan is a deacetylated derivative of chitin and a biodegrable polymer that is abundant in nature. Urea fertilizer has the property of being easily lost because it is very soluble in water, therefore it is necessary to do the coating using chitosan-zeolite. Addition of fulvic acid can optimize the release of fertilizer slowly by slowing down the rate of release and also being able to increase the absorption of metal ions in the soil needed by plants. The most appropriate level of fulvic acid to be added in slow release urea coated with chitosan zeolite to be optimal is fulvic acid with 5% content. This is because in the slow release fertilizer that has been added 5% fulvic acid in the test of dissolution it is seen that the urea fertilizer which is dissolved in water is slightly concentrated, besides that from the AAS test also the addition of fulvic acid with 5% content is able to bind metal as much as 0.9218 ppm.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

sainsmatematika

Publisher

Subject

Astronomy Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Chemistry Mathematics Physics

Description

Jurnal ini menerbitkan artikel asli hasil penelitian di bidang biologi, fisika, kimia, dan matematika. Redaksi hanya menerima naskah asli yang belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang dalam proses penerbitan di jurnal lain. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan ejaan yang ...