Dalam kondisi digital baik untuk generasi digital native dan digital imigrant tentu harus memahami permasalahan yang ada, harus membangun pola pikir bernaral kritis agar tidak menjadi pengekor argumentasi saja. Tujuan penelitian ini terkait pentingnya berpikir kritis ditengah era digital agar menjadi warga negara yang kritis. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka atau library research. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pentingnya nalar kritis dapat digunakan untuk memahami argumen dengan benar, secara hati-hati dalam menginterprestasi argumen melaui evaluasi sebelum memberi komentar atau meresponnya, dan menyangkal argumen-argumen yang didengar dan dibaca oleh seseorang. Nalar kritis merupakan suatu aktivitas evaluatif untuk menghasilkan suatu simpulan. Untuk itu nalar kritis menjadi sebuah keniscayaan dalam menghadapi kondisi digitalisasi ini yang serba cepat, canggih dan praktis. Dapat disimpulkan bahwa memasuki era digital seyogyanya harus diimbangi dengan kemampuan bernalar yang baik agar saat menggunakan teknologi digital, manusia dapat memilah dan memilih, menyaring sebelum mensharing informasi yang datang. Dengan kemampuan ini seseorang akan memverivikasi pemikirannya sehingga menghasilkan sudut pandang atau keputusan yang paling baik.
Copyrights © 2022