Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBINAAN NASIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PELATIHAN PROJECT CITIZEN DI KABUPATEN KUNINGAN Nurdin, Encep Syarief; Dahliayana, Asep; Tanshzil, Sri Wahyuni; Hadian, Vini Agustiani
SOSIETAS Vol 8, No 2 (2018): JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.983 KB) | DOI: 10.17509/sosietas.v8i2.14634

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran penting dan strategis dalam mengembangan misi membangun kesadaran dan kecakapan generasi muda agar memiliki karakter yang kuat sesuai dengan harapan negara yaitu nasionalisme (Pasal 37 UU No. 20 tahun 2003). Akan tetapi, praktik pembelajaran PKn tidak mendorong kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif apalagi menginternalisasikan nilai nasionalisme. Dengan memperhatikan masalah tersebut, guru perlu dilatih dan diberdayakan dalam menguasai praktik penggunaan model pembelajaran PKn berbasis project yang dapat membina nasionalisme. Proses penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan pola “the dominant-less dominat design”. Pendekatan kuantitatif menggunakan survei dan pendekatan kualitatif sebagai pendalaman menggunakan wawancara. Populasi penelitian adalah guru-guru PKn yang tergabung dalam MGMP Kabupaten Kuningan yang berjumlah 30 orang. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa guru PKn yang mengikuti program pelatihan Project Citizen berpengaruh terhadap pembinaan nasionalisme dengan indeks 87,67 %.
Membangun Nalar Kritis di Era Digital Imas Kurniawaty; Vini Agustiani Hadian; Aiman Faiz
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022): June Pages 3201-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2715

Abstract

Dalam kondisi digital baik untuk generasi digital native dan digital imigrant tentu harus memahami permasalahan yang ada, harus membangun pola pikir bernaral kritis agar tidak menjadi pengekor argumentasi saja. Tujuan penelitian ini terkait pentingnya berpikir kritis ditengah era digital agar menjadi warga negara yang kritis. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka atau library research. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pentingnya nalar kritis dapat digunakan untuk memahami argumen dengan benar, secara hati-hati dalam menginterprestasi argumen melaui evaluasi sebelum memberi komentar atau meresponnya, dan menyangkal argumen-argumen yang didengar dan dibaca oleh seseorang. Nalar kritis merupakan suatu aktivitas evaluatif untuk menghasilkan suatu simpulan. Untuk itu nalar kritis menjadi sebuah keniscayaan dalam menghadapi kondisi digitalisasi ini yang serba cepat, canggih dan praktis. Dapat disimpulkan bahwa memasuki era digital seyogyanya harus diimbangi dengan kemampuan bernalar yang baik agar saat menggunakan teknologi digital, manusia dapat memilah dan memilih, menyaring sebelum mensharing informasi yang datang. Dengan kemampuan ini seseorang akan memverivikasi pemikirannya sehingga menghasilkan sudut pandang atau keputusan yang paling baik.
Persepsi Mahasiswa dalam program International Credit Transfer Aiman Faiz; Vini Agustiani Hadian; Imas Kurniawaty
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022): June Pages 3201-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2630

Abstract

Kebijakan Nadiem Makarim dalam mengatasi jumlah pengangguran secara nasional dengan mencari solusi dan menyelaraskan antara dunia kerja dengan dunia industri. Tujuan penelian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon terkait kurikulum MB-KM pada program International Credit Transfer di Lovely Professional University India. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan 10 informan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan pada program tersebut mahasiswa lebih disiplin dan bertanggung jawab dengan culture pendidikan yang diterapkan kampus Mitra. Mahasiswa juga bertukar informasi terkait dengan kurikulum dan kultur pendidikan yang mereka temui. Hal lain, program ICT ini memberikan kemampuan dalam memecahkan masalah (problem solving), komunikasi dan kolaborasi hingga Invention. Output-nya agar para mahasiswa bisa mengembangkan kemampuannya dan pengalaman belajarnya di perguruan tinggi luar sehingga memenuhi apa yang diinginkan oleh dunia kerja, karena fokus kurikulum MB-KM mengarahkan lulusan sesuai kebutuhan pengguna dengan keahlian yang terintegrasi. Dengan demikian, program ICT menjadi program yang sangat tepat diterapkan dalam pendidikan yang mengedepankan kolaborasi dan komunikasi. Besar harapan mahasiswa agar program serupa bisa ditemui kembali agar memperkuat jejaring dan kemampuan lainnya.
PERAN LINGKUNGAN KELUARGA DALAMPEMBENTUKAN KARAKTER Vini Agustiani Hadian; Dewinta Arum Maulida; Aiman Faiz
Jurnal Education and Development Vol 10 No 1 (2022): Vol.10. No.1 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.592 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i1.3365

Abstract

Artikel ini berfokus membahas pengaruh lingkungan terhadap pembentukan karakter siswa. Pada dasarnya lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap, karakter, dan moral seseorang. Jika siswa berada dalam lingkungan yang baik, maka akan berpengaruh baik terhadap perkembangan dan pembentukan karakternya. Salah satu yang berperan penting dalam pembentukan karakter adalah lingkungan keluarga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan karakter siswa. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka atau studi literatur dengan melihat hasil penelitian pada jurnal terkait yang tersedia di media elektronik. Hasil penelitian studi pustaka menunjukkan bahwa, lingkungan keluarga merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya seorang anak secara utuh. Lingkungan keluarga merupakan pendidikan pertama bagi anak untuk mempelajari segala sesuatu. Lingkungan keluarga juga menjadi wadah bagi siswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang telah ditanamkan dan diajarkan di sekolah. Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa lingkungan keluarga berperan penting dalam pembentukan karakter siswa dimana siswa mendapatkan bekal utama pendidikan melalui peran orang tua dan lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang harmonis akan mendukung penuh proses pembetukan karakter anak sehingga dapat berjalan dengan optimal.
CHARACTER VALUES IN GENERAL EDUCATION AT UNIVERSITY Mupid Hidayat; Rama Wijaya Abdul Rozak; Bunyamin Maftuh; Maulia Depriya Kembara; Vini Agustiani Hadian
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 31, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v31i2.44688

Abstract

The research objective focuses on examining the character values contained in the Compulsory Curriculum Subjects or Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK). Content analysis and Focus Group Discussions (FGD) attended by education experts. The results of the analysis show that there are 24 characters values contained in the MKWK. These character values are developed through four courses in MKWK, namely Indonesian Language Education, Islamic Religious Education, Citizenship Education, and Pancasila Education. Each of these courses has a unique character that is developed in learning. The findings were presented in FGDs and assessed by experts based on the character's priority scale. The FGD produced two aspects of character, namely individual characters and social characters. Each aspect of the character has several types of characters that must be developed by students. The type of character in the individual aspects, namely religious, self-aware, and intellectual. Characters in the social aspect include polite, tolerant, participatory, democratic, and fair. These characters are the external characteristics of MKWK learning.