Jurnal Hortikultura
Vol 9, No 1 (1999): Maret 1999

Penerapan Teknologi Pembibitan Salak Secara Cangkok

Karsijadi, F (Unknown)
Purbiati, T (Unknown)
Mahfud, M C (Unknown)
Sudaryono, T (Unknown)
Soemarsono, S R (Unknown)



Article Info

Publish Date
16 Dec 2014

Abstract

Abstrak. Upaya menguji efisiensi penggunaan hormon untuk induksi akar dan penerapan teknologi perbanyakan bibit salak secara cangkok di sentra produksi salak Kabupaten Malang, Pasuruan. dan Karangasern (Bali) di Lakukan menggunak.an metode penelitian adaptif di kebun petani. Penelitian melibatkan kerja sama aktif antara peneliti dan petani, sejak persiapan pencangkokan hmgga panen bibit salak. Penelitian dilaksanakan dari bulan Aaustus 1995 hingga Maret 1996. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan rakitan teknologi pembibitan salak secara cangkok menggunakan limbah bawang merah takaran 75 g per cangkok untuk induksi akar dapat meningkatkan keberhasilan cangkok sebesar 10% dibandingkan menggunakan induksi akar IBA 1.000 ppm takaran 7,5 ml per cangkok. Pada saat harga bawang merah Rp.1.000 per kg dan harga IBA Rp.20.000,- per g, keuntungan dari penerapan teknologi dengan limbah bawang merah dapat menekan biaya bibit cangkok sebesar 28%. Setelah petani melihat cara pelaksanaan mencangkok tunas anakan salak dan kemudian melaksanakan pencangkokan sendiri, ternyata tingkat keberhasilan cangkok tidak berbeda dengan hasil yang dilaksanakan oleh peneliti, yakni mencapai 61% cangkok jadi.Tingkat keberhasilan cangkok yang dilakukan oleh petani yang pernah mencangkok lebih tinggi dari pada petani yang baru melihat atau mendengar cara mencangkok tunas anakan salak. Tingkat keberhasilan cangkok pada pohon salak umur 5-15 tahun lebih tinggi dari pada salak umur di atas 15 tahun. Luas pemilikan kebun salak berpengaruh terhadap keberhasilan cangkok, tetapi tingkat pendidikan dan umur petani salak serta jumlah cangkokan per pohon tidak berpengaruh.ABSTRACT, The appihration of technology un marcotting propagation of salacea. Adaptive research, on saIacca propagation technique was done at fbrroers field to evaluate the clic iency of the use of root induction, ;Intl to In odtree salacea prupaga:ion using marcotting rnethed to farmers rn the saIacca production center rn Malang. Pasuruan. and Karangasem The research involved an active participation of farmers in all setIvi ties, from the preparation to the harvest of marrow ng, from August 1995 to March 199h The results showed that the use of discarded thallut ut 758 11 each marcotting increased the success of ma:coning by 10% compared to the use of 100 ppm iBA at 7.5 rril, while the pnce or discarded shallot was Et.p. 1030.-/kg and IBA was Rp. 20.000.-4. therefore the use of discarded shallot reduced the marcotting cosi by 28%. Farmers adopted the technology readily, as indicated by SI% of successful rnarcor,tmg which was not much different to th,e results obtained by reseurchers The rale orsuuess of farmers who had experienced in marcotting practice was higher than those who unexperienced. The rate of success in rmrcotting of 5 to L3 years old plants was higher then those of more than 15 years. Size Of land ownership had a significant influence to the success of manning, while the number of marmot sucker per plant, the education and the age of :tuners had no Influence on the marcotting success.   

Copyrights © 1999






Journal Info

Abbrev

JHORT

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Hortikultura (J.Hort) memuat artikel primer yang bersumber dari hasil penelitian hortikultura, yaitu tanaman sayuran, tanaman hias, tanaman buah tropika maupun subtropika. Jurnal Hortikultura diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Litbang Pertanian, ...