Fillet ikan segar merupakan produk yang tergolong perisable food yaitu bahan pangan yang mudah rusak. Penjualan fillet ikan umumnya dilakukan hanya di outlet-outlet supermarket yang ada fasilitas pendinginan yang sangat memadahi yang tentunya membutuhkan modal besar. Untuk memasyarakatkan “gemar makan ikan” maka harus dilakukan terobosan-terobosan inovatif, supaya pemasaran ikan dapat sampai menembus daerah atau kampung-kampung salah satunya adalah penjualan ikan-ikan yang tergolong eksklusif dengan harga yang relative “miring” karena fasilitas yang digunakan lebih sederhana tetapi tidak mengurangi kualitas produknya. Salah satu penyebab kerusakan ikan adalah adanya mikroorganisme pembusuk, alternative yang ditawarkan adalah dengan menambahkan zat antimikroba yang aman. Rumput laut Padina gymnospora mengandung zat antimikroba. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh zat antimikroba/antibakteri ekstrak P. gymnospora pada perlakuan lama masa simpan fillet ikan tenggiri segar. Denga harapan masa simpannya lebih lama dengan kualitas tetap terjaga.Tahap pertama yang dilakukan adalah mencari konsentrasi terbaik ekstrak P. gymnospora dengan uji antibakteri pada bakteri Salmonella sp. dan Escerichia coli, dan diperoleh konsentrasi terbaik yaitu700mg/ml. Selanjutnya tahap kedua, ekstrak diaplikasikan pada fillet ikan tenggiri dan dilakukan penyimpanan yang dibandingkan dengan kontrol (tanpa penambahan ekstrak P. gymnospora) dan disimpan selama 9 hari dan setiap 3 hari dilakukan pengamatan mutu ikan. Meliputi TVBN, pH, TPC dan Organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan beda nyata (p<0,05) antara fillet yang ditambahi ekstrak dan tanpa ekstrak. Ekstrak P. gmnospora mampu mempertahankan kesegaran fillet ikan tenggiri yang disimpan pada suhu dingin ±4 ºC dengan es batu mampu bertahan selama 6 hari dibandingkan dengan fillet ikan tenggiri tanpa diberi ekstrak Padina gmnospora hanya bertahan selama 3 hari.
Copyrights © 2022