cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 2337621X     EISSN : 25810294     DOI : -
Journal of Fisheries and Marine Research (JFMR) is dedicated to published highest quality of research papers on all aspects of : Aquatic Resources, Aquaculture, Fisheries Resources Technology and Management, Fish Technology and Processing, Fisheries and Marine Social Economic and Marine Science. This journal is jointly published by Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University Malang Indonesia and Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (Ispikani). JFMR is a new journal but related to the past journal of Faculty of Fisheries and Marine Science that is Jurnal Penelitian Perikanan (JPP) with ISSN: 2337-621X (print version) and website link of www.jpp.ub.ac.id
Arjuna Subject : -
Articles 523 Documents
POLA PERTUMBUHAN, NISBAH KELAMIN, FAKTOR KONDISI, DAN STRUKTUR UKURAN IKAN SELAR, Selar boops (Cuvier, 1833) YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN SEKITAR BITUNG Rudi Saranga; Daduk Setyohadi; Muh Zainul Arifin; Dewa G.R. Wiadnya; Endang Y Herawati
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 2 No. 2 (2018): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2018.002.02.5

Abstract

Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan, nisbah kelamin, faktor kondisi, dan struktur ukuran ikan S. boops yang tertangkap di perairan sekitar Bitung. Penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung pada bulan Februari-Juli 2016. Sampling ikan S. boops yang dianalisis berjumlah 846 ekor terdiri dari 430 ekor (50,83%) jantan, 357 ekor (42,20%) betina serta 59 ekor (6,97%) yang tidak teridentifikasi. Kisaran panjang cagak (FL) antara 8,60-23,60 cm (rerata 16,45 ± 3,34 cm) dan bobot tubuh berkisar 10,00-257,50 g (rerata 91,71 ± 56,07 g). Hubungan panjang bobot ikan S. boops keseluruhan W=0,0115 FL3,1596 (R2 = 0,9902) dengan pola pertumbuhan allometrik positif (b>3). Persamaan hubungan panjang bobot ikan S. boops jantan dan betina masing-masing adalah W=0,0105 FL3,1922 dan W=0,0107 FL3,1816 dengan pola pertumbuhan yang sama, yakni allometrik positif (b>3). Rasio kelamin S. boops jantan dan betina dalam kondisi seimbang. Kisaran faktor kondisi relatif (Kn) ikan jantan 0,7549-1,1782 (rerata 1,0018 ± 0,0596) dan ikan betina 0,6353-1,2529 (rerata 1,0024 + 0,0692) yang menunjukkan tubuh ikan kurang pipih. Sebaran frekuensi panjang ikan S. boops jantan didominasi pada interval kelas panjang 20,0–21,0 cm dan ikan betina pada interval kelas panjang 14,0-15,0 cm..Keywords: faktor kondisi, nisbah kelamin, pola pertumbuhan, Selar boops, struktur ukuran ikan Abstract   This research aims to find the growth pattern, sex ratio, condition factor and size structure of S. boops caught from Bitung waters area. This research was conducted between February 2016 and July 2016, sampling location at Bitung Oceanic Fishing  Port. 846 of S. boops samples fish were analised consist 430 of male (50,83%), 357 of female (42,205) and 59 un-identified (6,97%) with 8,60-23,60 cm ranges of fork length (mean 16,45 ± 3,34 cm) and 10,00-257,50 g ranges of body weight (mean 91,71 ± 56,07 g). Common equation of length-weight relationship was W=0,0115 FL3,1596 (R2 = 0,9902) with positive allometric (b>3). Equations of length-weight relationship was W=0,0105 FL3,1922 for male, while female was W=0,0107 FL3,1816 with positive allometric (b>3). Sex ratio of male and female were constant. Relative condition factor (Kn) of male was 0,7549-1,1782 (rerata 1,0018 ± 0,0596), while female was 0,6353-1,2529 (rerata 1,0024 + 0,0692), in other words that the body of S. boops was fusiform. The length frequency distribution for male S. boops was 20,0–21,0 cm and female was 14,0-15,0. Keywords: condition factor, sex ratio, growth pattern, Selar boops, fish size structure 
DISTRIBUSI HABITAT PAKAN DUGONG, DAN ANCAMANNYA DI PULAU – PULAU KECIL INDONESIA Citra Satrya Utama Dewi; Mr. Sukandar; Beginer Subhan; Dondy Arafat
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 2 No. 2 (2018): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2018.002.02.9

Abstract

Dugong merupakan mamalia laut yang termasuk dalam ordo Sirenia, dan tergolong organisme langka yang tercatat dalam IUCN.  Rendahnya populasi dugong disebabkan oleh faktor biologi reproduksinya, perburuan oleh manusia, dan kerusakan habitatnya.  Dugong diketahui memiliki pola makan sebagai herbivora, dan menghabiskan waktu untuk aktivitas makan di padang lamun.  Penelitian terdahulu terhadap isi perut dugong di Indonesia menyebutkan bahwa, 90% perut dugong berisi daun lamun jenis Thalassia hemprichii, Halodule sp., Halophila sp., dan Cymodocea sp., sementara sisanya adalah rumput laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi padang lamun sebagai habitat pakan dugong, dan ancamannya di Indonesia.  Penelitian ini dilakukan sepanjang Tahun 2012, di 15 pulau kecil wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi transek garis (Line Intercept Transect-LIT) dan transek kuadrat di setiap stasiun ditemukannya padang lamun.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa lamun jenis Thalassia hemprichii, Halodule sp., Halophila sp., dan Cymodocea sp. ditemukan di seluruh stasiun pengamatan.  Keempat jenis lamun tersebut ditemukan membentuk padang lamun monospesies maupun heterospesies, dengan kondisi kualitas perairan yang relatif baik untuk tumbuh dan berkembang biak.  Padang lamun sebagai habitat pakan dugong yang ditemukan  selama penelitian di 15 pulau kecil diketahui memiliki ancaman lingkungan beragam, antara lain proses sedimentasi dan konversi lahan oleh manusia. 
AKTIVITAS ANTIFOULING AVICENNIA MARINA TERHADAP MACROFOULER PERNA VIRIDIS Gannisa Alfin Cahyaningtyas; Feni Iranawati; Citra Satrya Dewi
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 1 No. 1 (2017): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2017.001.01.1

Abstract

AbstractFouling can be defined as undesired aggregation of living organism on float or submerged thing (ships, wharf, and the others off shore building). Fouling may effect on the function and maintenance of an object by lessen their lifetime, and evoked invasive species. TBT antifouling materials such as in paint widely used to prevent fouling organism, but this substance gave negative impact on the environment. It not only wipe out fouling organism but also other organism and some degree cause imposex. Therefore in 2008, the use of this antifouling was banned by International Maritime Organization. This research aiming to found potential marine natural product there are mangrove as antifouling. This research was conducted on September to December 2016. The experimental design for this research was using completely randomized design. Result shows that experimental the extract of Avicennia marina did not have significant impact on Perna viridis ability to bind onto subtrate. Nevertheless, A. marina had impact on P. Viridis byssus production. Lesser number and shorter length of byssus was yield from the treatment concentration compared to the control. This research indicated that Avicennia marina may has antifouling potential, but further study is needed. Keywords: Antifouling, Avicennia marina, Byssus, Perna viridis
Kajian Potensi Ekowisata berbasis Perairan di Kecamatan Glagah dan Licin, Kabupaten Banyuwawi, Jawa Timur Bayu Kusuma; Maheno Sri Widodo; Fani Fariedah
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 2 No. 3 (2018): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2018.002.03.3

Abstract

Kecamatan licin dan Kecamtan Glagah merupakan dua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yang terletak pada jalur menuju wisata kawah ijen. Kedua kecamatan tersebut mempunyai tiga desa yang tergolong masih tertinggal menurut data dari Indeks Desa Membangun tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan potensi ekowisata berbasis perairan pada desa tertinggal di kedua kecamatan tersebut berdasarkan metode analisis SWOT (Strength, Weak, Opportunities, Threat) yang dimodifikasi secara kualitatif dan kuantitatif guna pengembangan potensi desa. Analisis SWOT menghasilkan pengembangan potensi pariwisata desa Kenjo (Kecamatan Glagah) di bidang pertanian, Desa Gumuk (Kecamatan Licin) di bidang perairan dan Desa Banjar (Kecamatan Licin) di bidang kuliner.
N-VIVO TEST OF Chlorella vulgaris EXTRACT AS HEAT SHOCK PROTEINS INDUCTION OF CANTANG GROUPER (Ephinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) INFECTED BY VIRAL NERVOUS NECROSIS Amira Masitha; Uun Yanuhar; Asus Maizar Suryanto Hertika
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 3 No. 1 (2019): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.01.3

Abstract

Cantang Grouper fish (Ephinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) has a high value both in international and local markets. However, these fishes have decreased production due to viral infection of VNN (Viral Nervous Necrosis). In relation to viral infections, heat shock protein (HSP) inducer derived from C. vulgaris is an effort to be used as an anti-inflammatory agent due to VNN infection. The aim of this research to know the potential of C. vulgaris extracts as an inducer of heat shock protein. The method used in this research is experimental method using in-vivo test treatment of C.vulgaris extracts with of 33 μg/ml in Cantang grouper fish with four treatments that are (A) control fish, (B) fish infected with VNN, (C) fish treated with C. vulgaris extracts, and (D) Fish treated with C. vulgaris extracts  and VNN infection. The results showed that in the phytochemical test, C. vulgaris extracts showed that there are three compounds contained are alkaloids, terpenoids, and tannins. Control fish was labelled using IgG anti Hsp 70 anti-mouse inflammatory response no apparent inflammatory reaction, fish treated with  33 μg/ml of C. vulgaris extracts HSP-70 responses was low inflammatory response, and fish treated with  33 μg/ml of C. vulgaris extract and VNN inflammatory response strengthened and tissue inflammatory response only with VNN infection were very strong. The results showed the treatment of 33 μg/ml of C. vulgaris extracts can inhibit the development of the virus also capable reduced the inflammatory response to Cantang grouper infected by VNN.
In-Vivo Test of Spirulina sp as Inducer of β-Actin In Cantang Grouper (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) Infected by Viral Nervous Necrosis Yovan Endik Irawanto; Uun Yanuhar; Andi Kurniawan
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 2 No. 3 (2018): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2018.002.03.11

Abstract

Cantang grouper fish (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) is a result of hybridized fish between a female of tiger grouper fish (Epinephelus fuscoguttatus) and male of kertang grouper (Ephinephelus lanceolatus). In the development of cultivation, there are many problems, one of them infected with the class of virus Nodaviridae, namely Viral Nervous Necrosis (VNN). Fish had a defense against cellular immunity against the VNN virus by β-actin. The aims of this research to explore the crude extract of Spirulina sp as a β-actin inducer for the anti-inflammatory immune system in grouper fish against VNN attack. The method used in this research is experiment methods.  Crude extracts of Spirulina sp (33 μg/ml) were conducted by feeding orally to groupers, and VNN infections were conducted by feeding the already positive VNN meat. Detection of VNN using RT-PCR, however β-actin detection using PCR, and IHC in the organ of Cantang grouper fish. The results showed that the percentage of DAB value of control fish (14.0%), fish treated with Spirulina sp (25.7%), fish treated with VNN (31.9%), and fish treated with Spirulina sp extract and VNN infection (32.4%). The percentage of DAB values were indicated by the detection of the target gene β-actin. Immunity in fish increases with the addition of Spirulina sp. The increased β-actin expression may also be used as an indicator of a grouper's body defense against VNN infection.
Penggunaan Eucheuma sp dan Chitosan Sebagai Bahan Edible Film terhadap kualitasnya. Dwi Setijawati; Muhammad Firdaus
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 1 No. 1 (2017): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2017.001.01.2

Abstract

Abstrak  Caragenan dan chitosan merupakan bahan yang  dapat digunakan sebagai bahan edible film.  Tujuan penelitian adalah mencari pengaruh penggunaan bahan campuran antara kappa caragenan, iota caragenan dan chitosan dalam perbandingan terhadap kualitas edible film. Metode penelitian adalah laboratorium eksperimental desain dengan perlakuan yaitu campuran bahan kappa caragenan, iota caragenan dan chitosan dalam berbagai perbandingan; Variabel terikat meliputi: transmisi uap air, elongasi, uji kuat tarik, ketebalan. Desain penelitian ANOVA dengan Rancangan Acak Lengkap yang diulang 3 kali..Analisa data menggunakan SPSS 17.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas edible film yang diamati melalui uji tensile strength,elongasi,ketebalan dan transmisi uap air sangat dipengaruhi oleh bahan edible film, terutama penggunaan kappa caragenan dalam campurannya. Edible film yang tidak menggunakan bahan kappa caragenan menunjukkan kualitas yang tidak dapat diuji lanjut karena retak dan sobek dilihat dari morfologi.Perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan kappa caragenan, iota caragenan dan chitosan dalam perbandingan 3:1:0 dengan nilai elongasi 13,55%;transmisi uap air 2,38 g/m2.jam. Perbandingan bahan 3:0:1 memberikan nilai tensile strength sebesar 36,83 N/mm2, ketebalan terendah sebesar 47,67µm pada perlakuan dengan perbandingan bahan 1:1:1. Kualitas terbaik diamati berdasarkan penampakan yang bening, transparan, tipis dengan nilai tensile strength dan elongasi tertinggi.  Key word :Eucheuma cottonii,Eucheuma spinosum,kulit udang
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KASAR KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) TERHADAP HISTOPATOLOGI HATI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG TERINFEKSI Aeromonas hydrophila Ifatul Masfiah; Sri Andayani; Heny Suprastyani
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 2 No. 3 (2018): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2018.002.03.2

Abstract

Keberadaan penyakit di dalam lingkungan perairan merupakan salah satu kendala di dalam pengembangan subsektor budidaya perikanan. Bakteri A. hydrophila merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan. Untuk mengatasi hal tersebut pembudidaya seringkali menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik secara terus-menerus dapat memberikan dapat negatif salah satunya membuat bakteri resisten dan mencemari lingkungan perairan. Sehingga dibutuhkan alternatif yang ramah lingkungan. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan adalah kulit buah naga (H. costaricensis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) terhadap histopatologi hati ikan nila (O. niloticus) yang terinfeksi bakteri A. hydrophila. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan, 2 kontrol dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) dengan dosis 6 ppm, 26 ppm, 46 ppm dan 66 ppm. Pengambilan jaringan hati dilakukan pada hari ke 5 setelah perlakuan. Analisa data menggunakan skoring. Hasil perlakuan pemberian ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) memberikan pengaruh terhadap jaringan hati ikan nila (O. niloticus). Kelainan jaringan hati yang terjadi pada saat penelitian adalah Kongesti dan Hemoragi. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan jaringan hati yang terendah adalah perlakuan D dengan dosis 66 ppm.Keberadaan penyakit di dalam lingkungan perairan merupakan salah satu kendala di dalam pengembangan subsektor budidaya perikanan. Bakteri A. hydrophila merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan. Untuk mengatasi hal tersebut pembudidaya seringkali menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik secara terus-menerus dapat memberikan dapat negatif salah satunya membuat bakteri resisten dan mencemari lingkungan perairan. Sehingga dibutuhkan alternatif yang ramah lingkungan. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan adalah kulit buah naga (H. costaricensis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) terhadap histopatologi hati ikan nila (O. niloticus) yang terinfeksi bakteri A. hydrophila. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan, 2 kontrol dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) dengan dosis 6 ppm, 26 ppm, 46 ppm dan 66 ppm. Pengambilan jaringan hati dilakukan pada hari ke 5 setelah perlakuan. Analisa data menggunakan skoring. Hasil perlakuan pemberian ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) memberikan pengaruh terhadap jaringan hati ikan nila (O. niloticus). Kelainan jaringan hati yang terjadi pada saat penelitian adalah Kongesti dan Hemoragi. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan jaringan hati yang terendah adalah perlakuan D dengan dosis 66 ppm.
THE EFFECT OF CRUDE PROTEIN HALIMEDA SP. ON CYPRINUS CARPIO INFECTED KOI HERPES VIRUS ON EXPRESSION OF MAJOR HISTOCOMPATIBILITY COMPLEX CLASS-1 Uun Yanuhar; Rika Wahyuningtyas
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 1 No. 1 (2017): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2017.001.01.3

Abstract

Halimeda sp. is a kind species of macroalgae that abundant grow in Indonesia. The utilization of Halimeda especially protein for disease prevention caused by the virus has not been done to the fish. The purpose of the study is to know the  treatment of crude protein Halimeda sp on  Cyprinus carpio infected by Koi Harvest Virus (KHV) on the expression of Major Histocompatibility Complex (MHC) class 1. MHC class-1 is one of the immune adaptive response on fish like this C. carpio. The methods are isolation of crude protein Halimeda sp,   purification  of  crude protein, Haemagglutination (HA) test and dot blot test. The result shows that the crude protein of Halimeda sp. can produce of adaptive immune response like MHC class 1. MHC class-1 has the function of  the immune system for maintenance of virus attacks directly. Responsible of treatment crude protein Halimeda sp. on C. carpio can be showed quantitatively using the dot blot test result. The  conclusion  is the crude protein of Halimeda sp. able to activate the MHC class I and to inhibit the proliferation of the KHV and maintenance of the fish cell of C. carpio..
Estimation Potential Areas of Skipjack Fishing (Katsuwonus pelamis) Based on Oceanographic Parameters in Makassar Strait Debby Aranindy Putri Wangi; Mr Sunardi; Muhammad Arif Rahman
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 3 No. 1 (2019): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.01.12

Abstract

Determination of regional fisheries based upon the experience of fishing master is one obstacle, because the spread of the fish moving in accordance with the fish habitat, while the fish habitat affected by the condition oceanographic parameters. Therefore, knowing the spread of fish based on oceanographic parameter is one of the indicators in determining potential areas of catching skipjack. Research method using descriptive observatif. The distribution results showed Sea Surface Temperature (SST) with average range between 28.45 °C – 30.93 °C, chlorophyll-a concentration between 0.28 mg/m3 – 0.62 mg/m3, and the speed of current between 0.01 m/s – 0.23 m/s. Correlation between SST, chlorophyll-a, and current towards the skipjack catches no significant relationship and their relationship is very low. Zone of fishing potential based on skipjack habitat obtained is 63 miles of fishing base shaped polygon area there are extents of 63,471,960.455 m2 withsamples coordinates of 00°3'00.0'' N and 119°19'48.0’’ E and 254,606,779.883 m2 with sample coordinates 00°21’21.5'' N and 119°46'12.0'' E.

Page 1 of 53 | Total Record : 523