Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching
Vol 2 No 1 (2013)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN ISIM DHOMIR PADA MUHADATSAH FILM TUGAS AKHIR MATA KULIAH TAFA’UL ITTISHALIY MAHASISWA BAHASA ARAB UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2010




Article Info

Publish Date
13 Nov 2013

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tentang kesalahan pemakaian isim dhomir pada muhadatsah dalam film berbahasa Arab Unnes tahun 2010 yang dibuat oleh para mahasiswa bahasa Arab Unnes. Penelitian ini diharapkan mampu menggugah kesadaran para dosen untuk memberikan perhatian lebih terhadap para mahasiswanya terkait pemakaian dhomir yang salah dalam bermuhadatsah dan sebagai masukan bagi para mahasiswa dan para pembelajar bahasa Arab yang lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab mereka dengan menerapkan kaidah dhomir yang benar saat bermuhadatsah. Melalui penelitian ini, peneliti akan memaparkan jenis-jenis isim dhomir yang salah dalam pemakaiannya pada muhadtsah film berbahasa Arab para mahasiswa prodi pendidikan bahasa Arab Unnes yang dibuat sebagai tugas akhir mata kuliah tafa’ul ittishaly pada tahun 2010 beserta analisis dan pembenarannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Desain penelitian ini adalah library research. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan purposive sampling. Instrumen yang dipergunakan berupa kartu data. Sementara teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik PUP (Pilah unsur penentu). Hasilnya ditemukan 121 kesalahan pemakaian isim dhomir yang tersebar pada tujuh film yang diteliti yang terdiri dari 7 dhomir rofa’ munfashil, 7 dhomir rofa’ muttashil, 8 dhomir nashob muttashil, 22 dhomir jar muttashil, 73 dhomir mustatir wujuban, dan 4 dhomir mustatir jawazan. Adapun kesalahan pemakaian dhomir nashob munfashil tidak terdapat dalam tujuh film tersebut. Sementara berdasarkan analisisnya terdapat sebanyak 121 kesalalahan pemakaian isim dhomir yang terdiri dari 120 kesalahan pemakaian isim dhomir yang tidak sesuai dengan isim yang digantikannya. Dan 1 kesalahan pemakaian dhomir yang tidak sesuai dengan kaidah dhomir terkait. Adapun saran pembenarannya disertai dengan pembenaran jumlah (kalimat) yang dilafadhkan pula agar dapat menjadi mafhum (dapat dimengerti)

Copyrights © 2013