Jurnal Farmasi Higea
Vol 14, No 1 (2022)

Perbedaan Ekstraksi Daun Teratai (Nymphaea Pubescens Willd) Sebagai Fungsi Aktivitas Antioksidan

Boy Chandra (Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi STIFARM Padang)
Ridho Asra (STIFARM PADANG)
Nadya Arta Mevia (STIFARM PADANG)



Article Info

Publish Date
06 Jun 2022

Abstract

Teratai (Nymphaea pubescens Willd.) adalah salah satu tumbuhan yang mengandung banyak senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Daun teratai mengandung senyawa flavonoid, tanin, fenol dan asam galat yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kandungan senyawa kimia dan aktivitas antioksidan yang terdapat pada daun teratai (Nymphaea pubescens Willd.) berdasarkan perbedaan metode ekstraksi. Metode yang digunakan yaitu metode maserasi dengan pelarut etanol 70% dan rebusan dengan aquadest. Dari hasil ekstraksi yang diperoleh, dilakukan skrining fitokimia dan aktivitas antioksidan dengan metode 1,1-difenil-2- pikrilhidrazil (DPPH). Pada metode maserasi menggunakan etanol terdapat kandungan kimia seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tannin dan fenol, sedangkan dari metode rebusan dengan air didapatkan kandungan kimia seperti flavonoid, tanin dan fenol. Pada pengujian aktivitas antioksidan, didapatkan nilai IC50 56,4088 μg/mL (kuat) dan 375,4779 μg/mL (lemah) untuk masing-masing ekstrak etanol dan ekstrak air. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol mengandung lebih banyak senyawa kimia dan memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak air.

Copyrights © 2022