Ikan tengadak merupakan jenis ikan lokal asli Indonesia yang didomestikasi lima tahun yang lalu, produksi ikan tengadak yang ada di Indonesia saat ini masih mengandalkan hasil tangkap dari alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu inkubasi telur terbaik terhadap derajat pembuahan, derajat penetasan, lamanya waktu penetasan dan kelangsungan hidup ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii). Rancangan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, ⦃perlakuan A (Kontrol), perlakuan B (24℃), perlakuan C (26℃), perlakuan D (28℃)⦄ dan 3 ulangan. Parameter yang diamati meliputi derajat pembuahan, derajat penetasan, lama waktu penetasan dan tingkat kelangsungan hidup. Data dianalisis menggunakan analisis ragam, dan apabila diperoleh hasil berpengaruh nyata (P<0,05) dilakukan uji jarak berganda Duncan. Parameter kualitas air (DO, suhu dan pH) dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan suhu inkubasi tidak berpengaruh nyata terhadap derajat pembuahan. Derajat pembuahan perlakuan A 88,67±9,5%, perlakuan B 84,33±4,75%), perlakuan C 95,33±4,0% dan perlakuan D 97,00±2,0%. Derajat penetasan perlakuan A 86,81±4,19%, perlakuan B 80,17±2,43%, perlakuan C 83,32±16,97% dan perlakuan D 94,17±4,87%. Perbedaan suhu inkubasi terhadap lama waktu penetasan dan tingkat kelangsungan hidup menunjukkan hasil yang berbeda nyata antar perlakuan. Lama waktu penetasan pada perlakuan D 19,03±0,07 jam, perlakuan C 23,24±0,03 jam, perlakuan B 47,08±0,12 jam dan perlakuan A (Kontrol) 71,07±0,05 jam. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan tengadak yaitu perlakuan A (kontrol) 63,21±2,75%, perlakuan B 79,30±0,23%, perlakuan C 85,14±4,73% dan perlakuan D 93,42±0,35%. Kata kunci: Derajat penetasan, lama waktu penetasan, suhu, tengadak, tingkat kelangsungan hidup
Copyrights © 2022