ABSTRAK Penggunaan cubluk dapat mencemari kualitas lingkungan terutama air tanah. Kemungkinan terjadinya rembesan dari air limbah ke air tanah akan lebih besar. Hal ini dapat disebabkan karena dinding dari cubluk tersebut kemungkinan akan mengalami keretakan akibat tekanan dari luar ataupun zat acid dari tinja, sehingga air limbah dapat merembes melewati celah-celah keretakan tersebut dan mencemari kualitas air tanah disekitar pemukiman. Pada penelitian kali ini akan meneliti mengenai kinerja sebuah unit prototype septic tank dengan 2 proses pengolahan didalamnya yaitu proses pengeraman dan proses filtrasi. Air limbah akan melewati 2 proses tersebut dengan variasi waktu detensi dan variasi diameter tabung yang berbeda-beda. Waktu detensi yang digunakan dalam proses pengeraman yaitu 3 hari sedangkan dalam tabung filter yaitu 1, 3 dan 4 hari. Diameter tabung filter yang digunakan yaitu 6”, 8”dan 10“. Efisiensi tertinggi dari tabung filter dalam menurunkan parameter buangan didapat pada parameter BOD yang mencapai hingga 95,59 %, parameter Nitrat sebesar 63,18 %, parameter Fosfat sebesar 84,19 %, dan untuk parameter E.coli sebesar 95,58 %. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 5 Tahun 2014, parameter BOD, pH, Fosfat dan E.Coli berada di bawah standar baku mutu air limbah. Tabung filter yang dapat dikatakan efektif dalam menurunkan kandungan buangan untuk kelima parameter yaitu tabung filter dengan diameter 10” dan waktu detensi selama 4 hari. Kata Kunci : Air Limbah, Septik tank dan Filterisasi
Copyrights © 2016