Melihat perkembangan teknologi yang pesat, berdampak pula pada bidang pertelevisian khususnya iklan televisi. Para kreator iklan televisi dituntut untuk mampu membuat iklan televisiyang menarik, diproduksi dengan teknologi canggih, bahkan beberapa iklan dibuat dengan tekniksinematografi agar dapat menyentuh perasaan audiens sehingga mampu menyampaikan maknasosial didalamnya. Seperti pada iklan Djarum 76 yang sering kali mengangkat fenomena yangterjadi di masyarakat untuk dijadikan konsep iklannya, salah satunya iklan Djarum 76 versi“korupsi, pungli dan sogokan”. Dalam iklan ini diceritakan seorang warga masyarakat yang datangke kantor pelayanan publik untuk mengurus suatu hal dan meminta untuk dilayani oleh aparatpemerintahan. Namun oknum aparat pemerintahan tersebut memungut pungli dan menawarkan diriuntuk disogok oleh warga tersebut. Adegan-adegan tersebut disampaikan melalui tanda-tanda yangmaknanya harus diungkap.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap makna tanda, agar dapat mengetahuimakna kritik sosial yang terdapat pada iklan iklan Djarum 76 versi “korupsi, pungli dan sogokan”.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah interpretatif, peneliti akan menginterpretasiobjek yang diteliti berlandaskan pendekatan Peircean Semiotics untuk menganalisis tanda. Teknikpengumpulan data dilakukan dengan cara merekam gambar dan mencatat jalan cerita pada iklanDjarum 76. Data kemudian diklasifikasikan dan dianalisis sesuai dengan makna tanda berdasarkanpendekatan Peircean Semiotics.Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa iklan rokok Djarum 76 versi “korupsi, punglidan sogokan”, mengandung makna kritik sosial untuk para oknum aparat pemerintahan yangbekerja di kontor pelayanan publik, yang disampaikan dalam bentuk sindiran/satire. Iklan inimemiliki makna yang serius dan mendalam, namun dengan pengemasannya yang kental akanbudaya dan mitos serta ideologi disampaikan dengan gaya parodi, iklan ini menjadi terasa lebihringan dan menarik untuk dilihat.
Copyrights © 2019