Salah satu dampak dari aktivitas industri adalah pencemaran udara ambien akibat paparan partikulat terespirasi dan Black Carbon (BC) yang berdampak pada kesehatan pekerjanya. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Industri Kota Bandung dan Cimahi di lima (5) lokasi titik sampling yaitu Cibeureum, Cimahi, Padalarang, Bandung Wetan dan Buahbatu. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kualitas udara di area tersebut berdasarkan indeks ISPU dan Inhalation Exposure Concentration (IEC) dari TSP, PM10, PM2.5 dan BC. IEC dihitung sebagai potensi paparan partikulat respirasi dan BC kepada pekerja melalui jalur inhalasi. Studi ini membuktikan bahwa di Kawasan Industri daerah Bandung dan Cimahi mengandung BC rentang 0,90-1,65 µg/m3. Sedangkan tingkat pencemaran udara untuk PM2.5 di kawasan industri, daerah Bandung Wetan berada dikategori “Sedang” dan daerah Buahbatu menunjukkan kategori “Tidak Sehat”. Hasil perhitungan IEC diketahui bahwa bagi pekerja outdoor dan masyarakat di kawasan industri daerah Bandung dan Cimahi terpapar IEC TSP berkisar 10,29-36,99 µg/m3; IEC PM10 berkisar 6,65-34,69 µg/m3; IEC PM2,5 antara 2,24-19,83µg/m3 dan BC ada di rentang 0,20-0,36µg/m3. PM2.5 dan PM10 berkorelasi positif dengan TSP dengan nilai korelasi berturut-turut r= 0,999 dan r = 0,909.
Copyrights © 2022