Bakaba: Jurnal Sejarah Kebudayaan dan Kependidikan
Vol 10, No 1 (2022)

Kajian Nilai-Nilai Tradisi Kembar Mayang Dalam Prosesi Pernikahan

Abdul Malik Fajar Fanjalu (STKIP PGRI Trenggalek)
Bahrul Sri Rukmini (STKIP PGRI Trenggalek)



Article Info

Publish Date
01 Jul 2022

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya bentuk permasalahan yang menarik, yaitu mengenai tradisi kembar mayang yang masih dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat Desa Karangsoko Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek. Dalam hal ini penulis membahas beberapa macam pokok permasalahan yaitu tentang apa yang melatar belakangi sejarah awal mula munculnya kembar mayang yang ada di Desa Karangsoko, penggunaan kembar mayang dalam prosesi pernikahan adat Jawa di Desa Karangsoko dan nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam setiap bagian yang terdapat dalam kembar mayang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang sejarah adanya kembar mayang, tata cara penggunaan kembar mayang dalam pernikahan adat Jawa dan makna yang terkandung dalam kembar mayang yang masih terus digunakan dalam upacara pernikahan. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dimana penulis menggambarkan dan menceritakan apa saja yang diperoleh dan dialami penulis secara langsung dilapangan mengenai tradisi kembar mayang dengan menggunakan data hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi kembar mayang merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang yang biasa digunakan dalam setiap upacara pernikahan adat Jawa maupun kematian apabila masih berstatus lajang. Kemudian dalam kembar mayang terkandung beberapa macam nilai-nilai filosofis, yang diantaranya seperti nilai kepribadian yang dilambangkan dalam bentuk candi, belalang, kupat, cambuk yang terbuat dari (janur) dan daun puring, nilai biologis yang dilambangkan dalam bentuk kipas, burung, payung yang terbuat dari (janur) dan bunga mayang, nilai agama atau kerohanian yang dilambangkan dengan bentuk keris dan kelopak bunga yang terbuat dari (janur), daun pohon beringin, daun lancuran kuning dan pohon pisang dan nilai hukum yang dilambangkan dengan daun andong. Oleh karena itu kembar mayang menjadi sebuah bentuk media sebagai perantara doa kepada sang pencipta dan pesan-pesan yang baik bagi kedua pengantin dalam membangun sebuah hubungan rumah tangga yang harmonis dan bermanfaat bagi masyarakat, nusa dan bangsa

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

bakaba

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Bakaba: Jurnal Sejarah, Kebudayaan dan Kependidikan (2089-6808) (2597-9450) is a scientific journal published two times a year. Bakaba: Jurnal Sejarah, Kebudayaan dan Kependidika includes articles on the results of research and scientific work with the scope of History,Culture and Education. Bakaba ...