PEDAGO BIOLOGI
Vol 9 No 2 (2021)

Pengaruh Pemberian Campuran Seduhan Umbi Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Lidah Buaya (Aloe Vera L.) Sebagai Biopestisida Alami Terhadap Aktifitas Hama Jangkrik (Tarbinskiellus Portentosus) Serta Implementasinya Sebagai Edukasi Masyarakat

Aris Ahmad Ismail (Universitas Muhammadiyah Surabaya)
Peni Suharti (Universitas Muhammadiyah Surabaya)



Article Info

Publish Date
26 Oct 2021

Abstract

Bawang Putih dan lidah buaya merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat dan juga kegunaan salah satunya yaitu sebagai bahan biopestisida. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: 1) mendeskripsikan pengaruh pemberian berbagai konsentrasi campuran air seduhan umbi bawang putih (Allium sativum) dan lidah buaya (Aloe vera L) terhadap aktivitas jangkrik, 2) mengetahui pada konsentrasi berapa dari campuran air seduhan umbi bawang putih dan lidah buaya yang paling efektif membunuh hama jangkrik. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain penelitian yakni Post Test Only Conrol Desain dan rancangan acak kelompok (RAK). Penelitian ini menggunakan 125 ekor jangrik (Tarbinskiellus portentosus) sebagai sampel yang terdiri atas 5 perlakuan yaitu pemberian campuran seduhan air umbi bawang putih (Allium sativum) dan lidah buaya (Aloe vera L) konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% dan 0% (P1-P5). Analisis data statistik menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnov diperoleh hasil signifikan (p) < 0,05 sebesar 0,032 yang berarti data tidak berdistribusi normal. Uji Kruskal wallis diperoleh nilai  signifikasi (p) < 0,05 sebesar 0,001 yang artinya H1 diterima yang berarti ada pengaruh yang berbeda dari berbagai konsentrasi air seduhan umbi bawang putih (Allium sativum) dan lidah buaya (Aloe vera L). hasil uji mann whitney menunjukkan yang paling efektif membunuh jangkrik (Tarbinskiellus portentosus) adalah pada perlakuan P3 (50%). Kesimpulan penelitian ini adalah (1) ada pengaruh berbeda dari pemberian berbagai konsentrasi air seduhan umbi bawang putih (Allium sativum) dan lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap aktivitas jangkrik (Tarbinskiellus portentosus), (2) pada perlakuan P3 (perlakuan 3: konsentrasi 75%) merupakan pemberian konsentrasi paling efektif terhadap aktivitas jangkrik (Tarbinskiellus portentosus) dengan menunjukkan presentase perubahan aktivitas sebesar (88%).

Copyrights © 2021