Kedai Bunsigjib adalah salah satu dari sekian banyak kedai yang ada di kota Cirebon yang menjual makanan dan minuman khas Korea. Setiap harinya, terjadi transaksi penjualan di Kedai Bunsigjib. Terkadang konsumen tidak hanya membeli satu makanan atau minuman, melainkan dua atau lebih makanan atau minuman dalam satu kali transaksi. Pencatatan transaksi masih hanya sebatas dokumentasi dan belum dimanfaatkan, hanya dibiarkan menumpuk saja oleh Kedai Bunsigjib. Data transaksi juga berkaitan dengan pola belanja namun belum dimanfaatkan oleh Kedai Bunsigjib. Padahal pola belanja dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan serta mempercepat proses pelayanan di Kedai Bunsigjib. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola (aturan) asosiasi belanja konsumen di Kedai Bunsigjib menggunakan Algoritma FP-Growth. Metode asosiasi termasuk Algoritma FP-Growth. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari kedai Bunsigjib. Dataset berupa histori pemesanan makanan dan minuman. Selanjutnya dilakukan asosiasi terhadap dataset tersebut. Kemudian pola aturan asosiasi itu dievaluasi menggunakan Lift Ratio. Maka hasil yang didapat ialah terdapat 2 itemset yang valid berdasarkan ke akuratan lift ratio yang menyatakan bahwa itemset tersebut valid apabila > 1, yaitu besar kemungkinan jika konsumen akan membeli Lemon Tea terlebih dahulu maka akan membeli Tteokpeokki Reguler dengan Support 90% dan Confidence sebesar 10.9%, dan jika konsumen akan membeli Tteokpeokki Reguler terlebih dahulu kemudian membeli Lemon Tea dengan Support 90% dan Confidence sebesar 13.1%.
Copyrights © 2021