JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
Vol 6, No 3 (2022): Juni

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN MELALUI PENGENALAN GERAKAN JO KAWIN BOCAH

Juhrotun Nisa (Prodi Diploma III Kebidanan, Politeknik Harapan Bersama)
Ratih Sakti Prastiwi (Prodi Diploma III Kebidanan, Politeknik Harapan Bersama)
Istiqomah Dwi Andari (Prodi Diploma III Kebidanan, Politeknik Harapan Bersama)
Desy Fitrianingsih (Prodi Diploma III Kebidanan, Politeknik Harapan Bersama)



Article Info

Publish Date
24 Jun 2022

Abstract

Abstrak: Kasus perkawinan anak di Indonesia menduduki peringkat ke-8 di Dunia dan peringkat kedua di ASEAN. Pada anak perempuan yang menikah dini memiliki dampak kesehatan baik untuk diri maupun bayi yang dilahirkan nantinya. Jawa Tengah membuat program untuk pencegahan perkawinan anak dengan sebutan ‘Jo Kawin Bocah’, tetapi belum semua remaja mengetahui program tersebut. Tujuan kegiatan PkM ini yaitu untuk Meningkatan Pengetahuan tentang Pendewasaan Usia Perkawinan Pada Remaja Melalui Gerakan Jo Kawin Bocah. Metode dalam kegiatan PkM terdiri dari penyuluhan, praktik gerakan dan menyanyikan jingle ‘jo kawin bocah’. Kegiatan PkM dilakukan di SMK Astrindo dengan jumlah sasaran 30 orang remaja putri. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara membandingkan tingkat pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah penyuluhan. Rata-rata pengetahuan sebelum penyuluhan sebesar 8.2 dan setelah penyuluhan menjadi 8.9, sehingga terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 0.7. Perlu adanya pemberdayaan kader di Sekolah/desa untuk membantu mensosialisasikan program ‘Jo Kawin Bocah’.Abstract: The case of child marriage in Indonesia is ranked 8th in the world and second in ASEAN. Child marriage affects women's health conditions and their future babies. Central Java launched a program to prevent child marriage called 'Jo Kawin Bocah,' but not all teenagers know about this program. This community service aimed to increase knowledge about the maturation of the age of marriage in adolescents through the 'Jo Kawin Bocah' movement. These community service activities include counseling, practicing movements, and singing the jingle 'jo kawin bocah'. The community service was carried out at Astrindo Vocational High School with 30 teenage girls. Evaluation of this community service is conducted by measuring students' knowledge. They were asked to fulfill a questionnaire before dan after counseling. Analysis shows that the average knowledge before counseling is 8.2 and increases by 8.9 points after counseling. There is an increase in knowledge of 0.7. There is a need to empower cadres in schools/villages to help socialize the 'Jo Kawin Bocah' program.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

jmm

Publisher

Subject

Other

Description

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research ...