Nabi Muhammad saw adalah rasul yang membawa misi untuk mengangkat harkat manusia dari sistem penindasan pada zamannya. Beliau tidak pernah memberikan ajaran yang membenci perempuan atau bertujuan merendahkan perempuan, yang populer disebut misoginis. Jika ada informasi hadis yang cenderung misoginis maka sangat mungkin hadis itu tidak sahih atau palsu. Jika ternyata sahih, maka pemahaman terhadap ajaran hadis tersebut yang mungkin salah karena tidak sesuai dengan latar belakang kemunculannya atau penerapannya yang tidak sejalan dengan substansi ajarannya. Oleh karena itu pemahaman terhadap hadis yang bernuansa misoginis harus direkonstruksi dan ajarannya direinterpretasi dengan pendekatan yang luas seperti sosial budaya agar dapat lebih mengangkat nilai-nilai kemanusiaan di dunia moderen ini.
Copyrights © 2014