Pandemi covid-19 memberikan dampak perubahan gaya hidup yang beralih ke pola konsumsi hidup sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh seperti mengkonsumsi jamu tradisional sehingga menjadikan usaha jamu tradisional memiliki peluang cukup menjanjikan dan menyebabkan semakin banyaknya usaha jamu tradisional sehingga persaingan semakin ketat sedangkan minuman jamu tradisional ternyata belum sepenuhnya mampu menarik minat masyarakat untuk melakukan pembelian dikarenakan minuman jamu tradisional belum sesuai dengan preferensi masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen minuman jamu tradisional di Kecamatan Gondang dan menganalisis tingkat kepentingan atribut yang menjadi preferensi konsumen minuman jamu tradisional di Kecamatan Gondang. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen minuman jamu tradisional didominasi perempuan berusia 36 – 45 tahun dengan status menikah, pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai pegawai swasta dan pendapatan Rp.1.500.000-Rp.3.000.000. sedangkan, hasil analisis IPA menunjukkan atribut yang dinilai penting yang menjadi preferensi konsumen tetapi kinerjanya belum memuaskan sehingga perlu diperbaiki agar kepuasan meningkat yaitu pada kuadran I adalah merek. Jaminan gula asli, kemasan, komposisi. Kuadran II merupakan atribut yang penting dan kinerjanya sudah memuaskan sehingga harus dipertahankan yaitu khasiat, harga, rasa, ketersediaan, dan keamanan. Sedangkan atribut yang dianggap kurang penting terletak di kuadran III (label kadaluarsa) dan di Kuadran IV (Kemudahan).
Copyrights © 2022