cover
Contact Name
Agus Yuniawan Isyanto
Contact Email
agusyuniawanisyanto@unigal.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
alfarhanic@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23564903     EISSN : 25798359     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH merupakan jurnal ilmiah berkala yang memuat hasil penelitian dari mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Galuh.
Arjuna Subject : -
Articles 745 Documents
ANALISIS USAHA PEMBIBITAN MANGLID (Manglieta Glauca BI) Sukenda Sukenda; Dedi Herdiansah Sujaya; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 3 (2015): Mei 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i3.211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan dari usaha pembibitan manglid pada Kelompok Tani balebat di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya dalam satu kali proses produksi. (2) Besarnya R/C dari usaha pembibitan manglid pada Kelompok Tani balebat di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya dalam satu kali proses produksi. Penelitian ini dilaksanakan Pada Kelompok Tani Balebat di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode studi kasus. Pengambilan sampel untuk Kelompok Tani Balebat di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya menggunakan Purposive Sampling (sampel yang sengaja dipilih atau tidak acak), sedangkan penarikan sampel untuk petani dilakukan dengan cara sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan usaha pembibitan manglid per hektar dalam satu kali proses produksi adalah Rp 120.868.618,74. Penerimaan yang diperoleh dalam usaha pembibitan manglid per hektar dalam satu kali proses produksi adalah Rp 251.852.532 dan pendapatan yang diperoleh dari usaha pembibitan manglid per hektar dalam satu kali proses produksi adalah Rp 130.983.913,26. Besarnya R/C usaha pembibitan manglid pada Kelompok Tani Balebat di Desa Neglasari Kecamatan Salwu Kabupaten Tasikmalaya adalah 2,083 artinya untuk setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan usaha pembibitan manglid diperoleh penerimaan Rp 2,083 sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar 1,083 Karena Nilai R/C > 1 maka usaha pembibitan manglid tersebut menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan.Kata kunci : pembibitan manglid, usahatani
ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI KEDELAI DI KECAMATAN JATIWARAS, KABUPATEN TASIKMALAYA, PROVINSI JAWA BARAT (Analysis of Income and Household Welfare of Soybean Farmers In Jatiwaras District, Tasikmalaya Regency, Jawa Barat Provinces) Nova Elfrida Manullang; Trisna Insan Noor; Pandi Pardian; Nur Syamsiyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.852 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.812

Abstract

Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah pengembangan kedelai yang diharapkan mampu mendorong perekonomian daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga petani kedelai di Kecamatan Jatiwaras, dalam 1 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Teknik pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 42 orang petanikedelai. Parameter penelitian meliputi 11 indikator tingkat kesejahteraan menurut BPS dalam SUSENAS 2007, yaitu: pendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota rumah tangga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukan anak kejenjang pendidikan, kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi, kehidupanberagama, rasa aman, dan kemudahan berolahraga. Berdasarkan 11 indikator BPS dalam SUSENAS 2007 nilai kesejahteraan rumah tangga petani kedelai di Kecamatan Jatiwaras adalah 30,85. Hal ini dikategorikan dalam kesejahteraantinggi yang artinya rumah tangga petani kedelai keadaan pendapatan, pengeluaran, kesehatan, tempat tinggal, dan fasilitas-fasilitas penunjang sudah memenuhi kebutuhan dengan layak.Kata kunci : kedelai, rumah tangga petani kedelai, tingkat kesejahteraan
ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN Ani Sulistiani; Yus Rusman; Mochamad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 3 (2016): Mei 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i3.278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besarnya biaya, pendapatan dan rentabilitas agroindusti tempe yang menggunakan modal sendiri dengan modal pinjaman di Kecamatan Banjar, dan 2) perbedaan biaya, pendapatan dan rentabilitas agroindusti tempe yang menggunakan modal sendiri dengan modal pinjaman di Kecamatan Banjar. Jenis penelitian menggunakan metode studikasus dengan jumlah responden 28 orang perajin menggunakan modal sendiri dan 8 orang perajin menggunakan modal pinjaman. Pemilihan responden ditentukan dengan cara sensus. Analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Besarnya rata-rata biaya total per satu kali proses produksi pada agroindustri tempe dengan modal sendiri adalah sebesar Rp 621.698,52, sedangkan dengan modal pinjaman sebesar Rp 697.162,96 Besarnya rata-rata pendapatan per satu kali proses produksi pada agroindustri tempe dengan modal sendiri adalah sebesar Rp 423.444,35 sedangkan dengan modal pinjaman sebesar Rp 376.337,04. Besarnyarentabilitas rata-rata per satu kali proses produksi pada agroindustri tempe dengan modal sendiri adalah sebesar 0,92 persen, sedangkan dengan modal pinjaman sebesar 0,56 persen. Menurut hasil uji statistik yaitu menggunakan uji t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang tidak nyata antara biaya, pendapatan dan rentabilitas pada kedua agroindustri tempe tersebut.Kata kunci : Perbedaan Biaya, Pendapatan, Rentabilitas, Agroindustri, Tempe
DAMPAK EKOWISATA DAN AGROWISATAV (EKO-AGROWISATA) TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA CIBUNTU (Studi Kasus di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat) Chania Alfatianda; Endah Djuwendah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.754 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.803

Abstract

Ekowisata merupakan salah satu jenis pariwisata yang ada di Indonesia. Ekowisata adalah suatu kegiatan wisata yang memanfaatkan alam dan masyarakat sebagai objek wisata. Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki objek wisata salah satunya ekowisata dan agrowisata (Eko-agrowisata) Desa Cibuntu Kecamatan Pasawahan. Ekoagrowisata Desa Cibuntu menyajikan berbagai produk wisata seperti wisata alam Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) , wisata Curug (Air Terjun), wisata mata air alami, situs purbakala,dan wisata budaya. Adanya Eko-agrowisata di Desa Cibuntu merupakan hal baru bagi masyarakat setempat yang akan berdampak pada kehidupan sehari-hari.Dampak tersebut dapat berupa dampak positif atau dampak negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis keragaan eko-agrowisata dan profil masyarakat, mengidentifikasi dan menganalisis partisipasi masyarakat dan lembaga lainnya dalam pengelolaan eko-agrowisata serta mengetahui dan menganalisis dampak ekoagrowisataterhadap keadaan sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Cibuntu KecamatanPasawahan Kabupaten Kuningan. Penelitian menggunakan metode desktiptif kualitatif dengan teknis studi kasus. Teknis pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam (deep interview), triangulasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Eko-agrowisata berdampak positif terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Dalam kondisi sosial dampak tersebut terlihat dari adanya perubahan kualitas masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial seperti gotong-royong menjaga kebersihan, menjaga keamanan, membangun fasilitas umum, kegiatan sosial kemasyarakatan, penyelenggaraan upacara kebudayaan dan kondisi fisik desa. Sedangkan dampak ekonomi terlihat adanya kenaikan pendapatan dan tersedianya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.Kata kunci : Ekowisata, agrowisata, dampak, masyarakat, sosial, ekonomi
ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Desi Sulistianengsih; Dini Rochdiani; Mochammad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.752 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i2.711

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Besarnya biaya dan penerimaan pada agroindustri di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari dalam satu kali proses produksi. 2. Besarnya pendapatan pada agroindustri tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari dalam satu kali proses produksi. 3. Besarnya R/C pada agroindustri tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari dalam satu kali proses produksi. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan mengambil kasus pada perajin tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sampling yang digunakan metode sensus.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa :1) Rata-rata biaya total agroindustri tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.904.180,80; dan rata-rata penerimaan dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 3.115000.2) Rata-rata pendapatan di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.210.819,203) Adapun rata-rata R/C dalam satu kali proses produksi adalah 1,76 artinya usaha agroindustri tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamismenguntungkan dan layak untuk diusahakan.Kata Kunci : Agroindustri, Tempe
ANALISIS PEMASARAN KEDELAI Yepi Fiona; Soetoro Soetoro; Zulfikar Noormansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 2 (2015): Januari 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i2.248

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) saluran pemasaran kedelai dari produsen sampai ke konsumen; 2) besarnya biaya pemasaran, marjin pemasaran dan keuntungan pemasaran kedelai untuk setiap tingkatan lembaga pemasaran; 3) besarnya bagian harga yang diterima petani dari harga eceran. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dengan mengambil kasus pada petani dan lembaga pemasaran kedelai di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Dengan pengambilan responden petani menggunakan metode acak sederhana dari anggota populasi petani kedelai sebanyak 205 diambil 15 persen yaitu berjumlah 30,75 dibulatkan menjadi 31 responden petani kedelai dan untuk lembaga pemasaran dilakukan penelusuran (snow ball sampling). Dari hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Terdapat satu saluran pemasaran kedelai dari petani yang ada di Desa Langkapsari sampai ke konsumen industri, yaitu sebagai berikut: Petani – Pedagang Pengumpul – Pedagang Besar – Konsumen Industri. 2) Besarnya marjin pemasaran pada pedagang pengumpul adalah sebesar Rp. 500,- per kilogram dan pada pedagang besar Rp. 750,- per kilogram. Biaya pemasaran pada pedagang pengumpul sebesar Rp. 214,82 per kilogram dan pedagang besar 551,81 per kilogram. Keuntungan yang diperoleh pedagang pengumpul sebesar Rp. 285,18 per kilogram dan pada pedagang besar sebesar Rp. 198,19 per kilogram. 3) Bagian harga yang diterima petani atau farmer’s share adalah sebesar 85,71 persen dari harga jual kedelai yang dijual petani sebesar Rp. 7.500,- per kilogram dan harga jual pedagang besar Rp. 8.750,- per kilogram.Kata kunci : pemasaran, kedelai
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Saepul Aziz; Yus Rusman; Sudrajat Sudrajat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 2 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i2.68

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Saluran pemasaran kripik ubi kayu pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis, (2) Besarnya biaya, marjin dan keuntungan pemasaran kripik ubi kayu pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis, (3) Besarnya bagian harga yang diterima produsen (producer’s share) kripik ubi kayu pada Perusahaan Jaya Sari dari harga eceran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini studi kasus. Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan sekunder. Jumlah responden sebanyak 14 orang, satu orang produsen, dua orang pedagang pengumpul, satu orang pedagang besar dan sepuluh orang pedagang pengecer. Hasil penelitian diketahui bahwa : 1. Terdapat dua saluran pemasaran : a) Saluran pemasaran I  Konsumenà Pedagang Pengecer à Pedagang Pengumpul àProdusen  b) Saluran pemasaran II  Konsumenà Pedagang Pengecer à Pedagang Besar àProdusen  2. Besarnya biaya, marjin dan keuntungan pada saluran pemasaran I yaitu sebesar Rp. 6,53,- per pcs, Rp. 200,- per pcs dan Rp. 193,47 per pcs. Sedangkan besarnya biaya, marjin dan keuntungan pada saluran pemasaran II sebesar Rp. 9,38 per pcs, Rp. 200,- per pcs, dan Rp. 190,62 per pcs, 3. Berdasarkan hasil penghitungan diketahui bahwa bagian harga yang diterima produsen (Producer’s Share) di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis pada saluran pemasaran I (satu) dan saluran pemasaran II masing-masing sebesar 60 persen.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN DODOL SIRSAK (Annona muricata) Gian Ekayana; Soetoro Soetoro; Mochamad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i1.296

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kelayakan finansial usaha pengolahan dodol sirsak di Desa Singaparna Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. (2) Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan pada usaha pengolahan dodol sirsak di Desa Singaparna Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode studi kasus. Teknik penarikan responden dilakukan secara sensus (total sampling). Alasan memilih pengusaha dodol sirsak di Desa Singaparna sebagai tempat penelitian, adalah dilihat dari jumlah tenaga kerja, produksi dan jumlah bahan baku yang lebih banyak daripadapengusaha lain yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Hasil analisis menunjukkan, bahwa usaha pengolahan dodol sirsak di Desa Singaparna layak untuk diusahakan, karena dari beberapa kriteria diperoleh hasil sebagai berikut:1) Net Present Value (NPV) Responden I sebesar Rp.16.195.561,-, dan Responden II Rp.52.074.135,5,-. Net Benefit of Cost Ratio (Net B/C) Responden I sebesar 1,23 dan Responden II sebesar 2,05. Internal Rate of Return (IRR) Responden I sebesar 21 persen dan Responden II sebesar 73 persen.2) Payback Periods (pp) Responden I dicapai pada 3 tahun 11 bulan 8 hari dan Responden II dicapai pada 2 tahun 9 bulan 1 hari. Kata kunci : dodol Sirsak, IRR, Net B/C, NPV, PP
RESPON PETANI TERHADAP PENERAPAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPANGSARI Yuli Nurmayanti; Dini Rochdiani; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 1 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v3i1.230

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Respon petani terhadap penerapan usahatani jagung hibrida Bisi 2 pola tumpangsari di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, dan (2) Berbagai kendala yang dihadapi petani dalam penerapan usahatani jagung hibrida Bisi 2 pola tumpangsari di Desa Sagalaherang.Jenis Penelitian yang digunakan adalah studi kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Sampel responden penelitian adalah 35 petani dari 139 petani jagung hibrida Bisi 2 di Desa Sagalaherang dengan menggunakan metode acak sederhana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Tingkat respon petani terhadap penerapan usahatani jagung hibrida Bisi 2 pola tumpangsari di Desa Sagalaherang, secara umum sebagian besar petani responden termasuk ke dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 63,57. Untuk tingkat pengetahuan responden termasuk kategori tinggi dengan rata-rata skor 20,11, sikap responden termasuk dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 21,81, dan keterampilan termasuk dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 21,6.2) Beberapa kendala yang dihadapi oleh petani dalam penerapan usahatani jagung hibrida Bisi 2 antara lain: (a) Kurangnya bantuan modal dari pemerintah, (b) Kurangnya pengetahuan petani tentang teknologi pertanian, (c) Kurangnya pengendalian hama dan penyakit, (d) Adanya perebutan unsur hara dan sinar matahari pada tanaman, (e) Sulitnya akses jalan dan trasportasi saat pengangkutan hasil panen, serta letak kebun yang jauh dari pemukiman.Kata Kunci: Respon Petani, Usahatani Jagung Hibrida Bisi 2, Tumpangsari
ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Roroh Rohmanah; Dedi Herdiansah Sujaya; Fitri Yuroh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.649 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i2.722

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya biaya yang dikeluarkan per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran, (2) Besarnya penerimaan yang diperoleh per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran, dan (3) Besarnya pendapatan yang diperoleh per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih KabupatenPangandaran. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan studi kasus. Responden penelitian diambil secara purposif dengan pertimbangan skala produksi tertinggi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis biaya dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Besarnya biaya yang dikeluarkan per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih KabupatenPangandaran sebesar Rp 2.365.726,37, (2) Besarnya penerimaan yang diperoleh per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran sebesar Rp 3.350.000,- dan (3) Besarnya pendapatan yang diperoleh per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih KabupatenPangandaran sebesar Rp 984.273,63,-Kata kunci: Agroindustri, Tempe, Biaya, Penerimaan, Pendapatan

Page 1 of 75 | Total Record : 745