Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis yang tepat dari pemakaian pupuk organik kotoran sapi cair dan jumlah benih yang dipakai pada sistem pertanian organik sayur bayam (Amaranthus SP). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Perlakuan I: Pupuk Organik Kotoran Sapi Cair (A), dimana A1: 800 cc/ liter air/plot pupuk organik kotoran sapi cair; A2: 1.200 cc/liter air/ plot pupuk organik kotoran sapi cair; A3: 1.600 cc/liter air/ plot pupuk organik kotoran sapi cair dan A4: 15 gr NPK Mutiara 16-16-16/ liter air /plot. Perlakuan II : Kebutuhan benih per satuan luas (B), dimana B1: 0,5 gr/ plot; B2: 1,0 gr/ plot dan B3: 1,5 gr/ plot. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik kotoran sapi cair (A) berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter yang diamati dan jumlah benih yang dipakai (B) tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter yang diamati. Sedangkan interaksi antara keduanya tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, tetapi sangat berbeda nyata terhadap parameter bobot tanaman sampel/plot dan bobot tanaman/plot. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan A3B1 (1.600 cc/liter air/ plot pupuk organik kotoran sapi cair dengan kebutuhan benih per satuan luas yang dipakai 1,5 gr/ plot)
Copyrights © 2022