AbstrakBuilding Information Modeling (BIM) merupakan seperangkat teknologi, proses kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara terintegrasi dalam sebuah model digital, yang kemudian diterjemahkan sebagai gambar 3 tiga dimensi. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu mean dan standar deviasi guna mengetahui faktor hambatan dominan dari pandangan kontraktor terhadap penerapan BIM pada proyek konstruksi di Kota Palangka Raya. Hasil analisis deskriptif didapatkan faktor hambatan sesuai urutan peringkat adalah (1) teknis dan teknologi, (2) organisasi, (3) sumber daya manusia (SDM), (4) stakeholder dan regulasi, (5) Manajemen. Dimana faktor ini sesuai dengan hasil analisis pandangan kontraktor yang diantaranya adalah (1) minimnya pengetahuan dan pendidikan tentang BIM, (2) susahnya mencari ahli teknis BIM, (3) BIM sebagian besar digunakan untuk proyek skala besar sedangkan pada proyek kecil masih dianggap belum diperlukan, (4) Tergantung kebijakan pemerintah dan owner, (5) minimnya sosialisasi dari pemerintah maupaun asosiasi dan manajemen , (6) mahal untuk biaya aplikasi, pelatihan dan perekrutan staff, (7) pemborosan biaya untuk perusahaan kecil atau proyek kecil yang tidak perlu memakai BIM, (8) tidak adanya pelatihan BIM dari pemerintah maupun asosiasi untukĀ perusahaan kontraktor swasta, (9) masalah maintenance software BIM yang sulit, (10) kurangnya motivasi dan pelatihan dari pemerintah, asosiasi dan manajemen.Kata Kunci: Building Information Modelling (BIM),Faktor Hambatan, Kontraktor, Proyek Konstruksi, Palangka Raya.
Copyrights © 2022