Pandemi Covid-19 yang terjadi pada Negara Indonesia dan berbagai negara lain di dunia membawa dampak tersendiri bagi para pelaku UMKM. Adanya kebijakan pemerintah yakni pemberlakuan PSBB hingga PPKM membuat pelaku UMKM terutama pelaku usaha jahit rumahan mengalami permasalahan karena menurunnya pendapatan secara signifikan. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui pendekatan CBPR (Community Based Partisipatory Research). Dalam pengumpulan sumber data, peneliti menggunakan sumber data primer dan data sekunder melalui wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil pelatihan dan pendampingan yang dilakukan kepada para pelaku usaha jahit pada dua desa adalah menjadikan pelaku jasa usaha jahit antusias untuk mengikuti dan mendalami kegiatan pembuatan masker dan berhasil memproduksi lebih dari 100 pcs masker. Masker yang telah dibuat dipasarkan pada masyarakat luas baik secara online maupun offline, sehingga akan membantu mengoptimalkan pendapatan pelaku jasa usaha jahit. Kesimpulan dari pemberdayaan ini adalah antusiasme yang tinggi dalam pelatihan dan pendampingan pelaku usaha jahit, sehingga menjadikan masyarakat lebih kreatif, mandiri dan berdaya guna, untuk memanfaatkan bahan yang tidak terpakai sehingga menghasilkan barang yang berkualitas yang tentunya memiliki nilai jual yang tinggi. Keyword: Covid-19, Penjahit, Masker kain, CBPR
Copyrights © 2022