Abstract Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia merupakan salah satu komoditi ekspor utama pada tahun 2014 dengan nilai sebesar $10.841.124.314. Ketidaktersediaan bahan baku lokal yang disebabkan oleh faktor geografis mendorong perusahaan-perusahaan tekstil Indonesia untuk melakukan impor bahan baku berupa top wol sehingga menyebabkan naiknya biaya operasi yang berdampak pada turunnya daya saing di pasar internasional. Perusahaan kemudian melakukan upaya efisiensi dalam rangka menekan biaya operasi diantaranya dengan tidak mengoperasikan Chiller dan Air Conditioner dalam menghemat biaya faktor lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mencari tahu pengaruh upaya efisiensi lingkungan terhadap benang wol yang yang dihasilkan. Penelitian ini akan membandingkan kualitas benang wol hasil dari upaya efisiensi dengan hasil produksi secara normal. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan pendekatan studi kasus di mesin ring spinning merk Zinser 421S dengan bahan baku sliver roving Nm 2,8 dengan jumlah sampel sebanyak 51 unit spindel dengan alat ukur berupa statistical proses control. Hasil dari penelitian mengindikasikan adanya pengaruh antara upaya efisiensi faktor lingkungan dengan kualitas benang wol yang dihasilkan, oleh karena itu penulis memberi rekomendasi untuk melakukan setting ulang pada mesin dan melakukan perubahan rencana kualitas atau harus menghentikan upaya efisiensi tersebut. Keyword: Upaya efisiensi dan Kualitas benang wol
Copyrights © 2022