Permasalahan utama yang dihadapi oleh UKM adalah tidak tercapainya target produksi dan banyaknya karak nasi yang mengalami retak pecah sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu. Hal ini terjadi karena proses penumbukan yang kurang padat, dan pemotongan yang tidak sama dari bentuk dan ketebalan. Selama ini penumbukan dan pemotongan dilakukan secara manual yang mengandalkan tenaga manusia yaitu dengan cara ditumbuk, sedangkan pemotongan menggunakan pisau dapur. Tujuan kegiatan program vucher antara lain : a). merancang bangun mesin pembentuk adonan cetakan karak nasi (gendar) system poros ulir kontinu (screw) dan pisau pemotong berputar., b). meningkatkan kualitas produk karak nasi dari bentuk ukuran, kepadatan bahan dan meminimasi tingkat keretakan karak, c) meningkatkan kapasitas produksi karak agar dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu dan d) memberdayakan industri kecil karak dan meningkatkan harga jual produk sehingga keuangan dapat meningkat yang secara otomatis kesejahteraan karyawanpun juga lebih dijamin. Metodologi dilakukan dengan merancang bangun mesin karak nasi ini yang mengacu pada desain awal, spesifikasi bahan dan alat yang dibutuhkan oleh UKM guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Hasil kegiatan IbM ini adalah sebuah mesin pembentuk adonan cetakan karak nasi (gendar) sistem poros ulir kontinu (screw) dan pisau pemotong berputa yang bersifat muitifungsi artinya mesin ini dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk makanan sejenis. Hasil program IbM oleh tim pelaksana Akademi Teknologi Warga menunjukkan bahwa: 1). Mesin pembentuk adonan cetakan karak nasi (gendar) sistem poros ulir kontinu (screw) dan pisau pemotong berputar ini dapat memproduksi karak sebanyak 3.500/jam sehingga permintaan konsumen dapat dipenuhi; 2). Kualitas karak yang dihasilkan meningkat 3). Mesin ini bersifat fleksibel dan multifungsi, sehingga dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk makanan sejenis.
Copyrights © 2022