Amanat dari sistem manajemen terintegrasi adalah untuk mengurangi duplikasi pekerjaan, risiko, meningkatkan keuntungan, menyelaraskan sasaran, tanggung jawab dan wewenang, fokus dalam penyelesaian masalah, meningkatkan efektifitas komunikasi, serta lebih mudah untuk menerapkan beberapa standar karena semua standard akan menggunakan bahasa dan persyaratan dasar yang sama. Secara kalkulasi ekonomi, perusahaan dapat mengalami efisiensi dengan adanya implementasi IMS, misalnya integrasi risiko dan integrasi audit internal untuk peningkatan berkelanjutan. Metodologi penelitian dilakukan dengan reviu literatur dan pengambilan data primer di perusahaan industri manufaktur yang menerapkan SMM, SML, dan SMK3. Terkait identifikasi risiko yang dilakukan, ditemukan 18 risiko dan 5 peluang terkait mutu, lingkungan, dan K3. Dan dari hasil audit integrasi yang dilakukan ditemukan efisiensi durasi audit yang cukup besar, serta beberapa klausul yang perlu difokuskan untuk perbaikan guna peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen yang ada. Risiko signifikan tertinggi terdapat pada proses Produksi, yaitu Pengolahan limbah B3 hasil produksi dengan nilai ''A'' dan Peluang signifikan tertinggi terdapat pada proses inspeksi kualitas, yaitu pemenuhan sertifikasi laboratorium dengan nilai ''B''. Perusahaan mendapatkan efisiensi durasi audit sebanyak 11,5 hari dalam 1 tahun dengan melakukan audit integrasi, serta perlu fokus pada pemenuhan klausul 10.2; 7.1.5.2; 8.5.1 SMM, dan klausul 8.1; 6.1.2; 8.2 SML dan SMK3. Kata kunci: IMS, SMM, SML, SMK3
Copyrights © 2022