Latar belakang: Keluarga Berencana merupakan program membentuk keluarga ideal. Penggunaan kontrasepsi implan di Indonesia rendah, karena masyarakat memiliki persepsi negatif terhadap kontrasepsi implan. Tujuan penelitian: untuk mengetahui gambaran persepsi akseptor KB penggunaan kontrasepsi implan di PMB "WS",SST. Metode: Jenis penelitian deskriptif observasional. Penelitian dilakukan di PMB "WS",SST tanggal 19 April-1 Mei 2021. Sampel penelitian adalah akseptor KB yang datang ke PMB berjumlah 59 orang dan teknik sampling menggunakan Consecutive Sampling. Hasil: Karateristik Responden yaitu mayoritas berumur 20-35 tahun, pendidikan terakhir SMA, IRT, pendapatan Rp.2.555.469, multipara, sumber informasi media sosial, dan sosial budayanya mendukung. Frekuensi persepsi dalam aspek kognitif, yang tidak menggunakan yaitu cukup 49 responden (86%) dan yang menggunakan yaitu baik 2 orang (3,4%). Frekuensi persepsi dalam aspek afektif yang tidak menggunakan memiliki persepsi negatif 46 responden (80,7%) dan yang menggunakan memiliki persepsi positif 2 responden (3,4%). Persepsi dalam aspek konatif yang tidak menggunakan kontrasepsi implan memiliki persepsi positif sebanyak 43 responden (75,4%) dan yang tidak menggunakan memiliki persepsi positif 2 responden (3,4%). Simpulan: Persepsi akseptor keluarga berencana mempengaruhi penggunaan kontraspesi implan.
Copyrights © 2022