Ventilator associated pneumonia (VAP) merupakan Hospital associated pneumonia (HAP) yang paling sering terjadi di intensive care unit (ICU). Salah satu strategi pencegahan terjadinya VAP yang termasuk dalam VAP bundle adalah penghisapan sekret subglotis dengan menggunakan pipa endotrakea dengan drainase sekret subglotis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan pipa endotrakea dengan drainase sekret subglotis terhadap angka kejadian VAP di ICU Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Penelitian dilakukan dengan uji acak tersamar tunggal terhadap 26 subjek yang menggunakan ventilator lebih dari 48 jam di ICU RSHS Bandung. Setelah dilakukan randomisasi secara blok permutasi, subjek penelitian dikelompokan menjadi dua, yaitu 13 subjek kelompok kontrol menggunakan pipa endotrakea standar dan 13 subjek kelompok perlakuan menggunakan pipa endotrakea dengan drainase sekret subglotis. Sekret subglotis dihisap setiap 2 jam dan tekanan balon pipa endotrakea diperiksa setiap 4 jam. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik yaitu uji independent t, Uji Mann Whitney dan uji chi kuadrat, di mana nilai p<0,05 dianggap bermakna. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok perlakuan terhadap kejadian VAP (p=0,033), dimana kejadian VAP lebih sedikit pada kelompok yang menggunakan pipa endotrakea dengan drainase subglotis (0%) dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan pipa endotrakea standar (23,1%). Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan pipa endotrakea dengan drainase sekret subglotis dapat menurunkan kejadian VAP di ICU RSHS Bandung.
Copyrights © 2020