Agrita
Vol 2, No 1 (2020): JUNE

TINGKAT ADOPSI INOVASI POLA TANAM JAJAR LEGOWO PADA BUDIDAYA PADI SAWAH DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN SUKALUYU KABUPATEN CIANJUR

Ahmad Nur Rizal (Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur)
Neni Nurfuadah (Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur)



Article Info

Publish Date
22 Jun 2020

Abstract

Adanya upaya dari pemerintah untuk meningkatkan produksi padi nasional baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi pertanian, salah satu teknologi yang diterapkan adalah Jajar Legowo. Cianjur menjadi salah satu kabupaten yang menerapkan jajar legowo melalui kegiatan penyuluhan pada tahun 2012. Tahun 2018 jumlah petani yang menerapkan jajar legowo mengalami peningkatan. Perlu diketahui seberapa besar tingkat adopsi teknologi jajar legowo di Cianjur khususnya di Desa Babakan Sari Kecamatan Sukaluyu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Sari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive karena didesa tersebut terdapat kelompok tani yang menerapkan budidaya padi dengan sistem tanam jajar Legowo. Metode analisis data dalam peneltian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa; Karakteristik petani yaitu; mayoritas berumur >39 tahun, pengalaman bertani lebih dari > 20 tahun kemudian tingkat pendidikan SD, tingkat penghasilan petani <3 juta, luas lahan yang digarap kurang dari 0,5 Ha dan tanggungan keluarga mencapai 4 orang. Kemudian tingkat adopsi inovasi pola tanam jajar Legowo pada budidaya padi sawah di Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur termasuk pada tingkat Adopsi Tinggi, yaitu 79,80% dan kendala yang dihadapi petani padi sawah dalam mengadopsi sistem tanam jajar Legowo di Desa Babakansari adalah kurangnya motivasi petani dalam mengikuti pelatihan yang diberikan oleh petugas penyuluh lapangan terkait dengan penerapan jajar legowo dan sulitnya mencari tenaga kerja karena terserap oleh pabrik-pabrik.

Copyrights © 2020