Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses sosial antarpelaku pada penyuluhan pertanian berbasis rekayasa sosial dan pembelajaran sosial, memetakan pola komunikasi pada penyuluhan pertanian, mengidentifikasi bentuk dan sumber konflik komunikasi, dan menganalisis fungsi konflik dalam penyuluhan pertanian berbasis rekayasa sosial dan pembelajaran sosial terhadap keberlanjutan penyelenggaraan penyuluhan pertanian.Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian: Proses sosial dalam bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pelaku dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian berbasis rekayasa sosial lebih banyak terlihat jika ada proyek, sedangkan pada pembelajaran sosial sosial telah mengarah kepada bentuk kerjasama karena adanya kepentingan yang sama untuk mencapai tujuan bersama.Pada penyelenggaraan penyuluhan pertanian berbasis rekayasa sosial model komunikasi yang digunakan adalah model komunikasi linier, sedangkan pada pembelajaran sosial menggunakan model komunikasi konverge.Konflik yang terjadi pada pada penyelenggaraan penyuluhan pertanian berbasis rekayasa sosial umumnya bersifat laten, sedangkan pada pembelajaran sosial umumnya bersifat di permukaan.Konflik dalam penyelenggaraan penyuluhan berbasis rekayasa sosial cenderung dihindari dan dibiarkan tersembunyi, sedangkan pada pembelajaran sosial konflik yang terjadi dikelola dan dijadikan sebagai pendorong bagi setiap pelaku untuk mandiri.
Copyrights © 2014