Jagung ungu merupakan salah satu komoditas jagung di Indonesia dengan kandungan antosianin yang tinggi sehingga baik bagi kesehatan. Upaya peningkatan hasil komoditas ini dilakukan dengan menggunakan pupuk hayati bakteri endofit yang banyak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan serta kandungan metabolit sekunder pada tanaman. Penggunaan pupuk endofit terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen jagung kuning. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman jagung ungu terhadap pupuk hayati bakteri endofit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor perlakuan yaitu pupuk hayati bakteri endofit dengan dosis 0 ml/l (kontrol, P0), 80 ml/l (P1), dan 90 ml/l (P2) dan umur tanaman yaitu 21, 35, 49, dan 63 HST. Pengaruh kedua faktor diamati pada pertumbuhan vegetatif sedangkan pada pertumbuhan generatif dan pasca panenhanya diamati pengaruh dosis pupuk. Parameter pertumbuhan vegetatif yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan lebar daun. Parameter pertumbuhan generatif dan pasca panen yang diamati adalah umur berbunga, jumlah tongkol per tanaman, pajang tongkol, bobot basah dan kering tongkol serta bobot 100 biji jagung ungu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pemupukan dan umur tanaman berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, serta jumlah, panjang dan lebar daun. Dosis pemupukan berpengaruh yang nyata terhadap waktu berbunga, panjang tongkol, bobot basah dan bobot kering tongkol jagung ungu, namun belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot 100 biji jagung.
Copyrights © 2022