Artikel ini membahas bagaimana masyarakat Banyuwangi, yang terdiri atas berbagai suku, menyatukan diri dan merekonstruksi identitas budaya mereka melalui seni pertunjukan Janger. Konstruksi identitas merupakan cara pandang atau makna identitas yang dikonstruksi oleh masyarakat. Mereka pernah mengalami keruntuhan identitas budaya ketika kalah total dalam perang besar melawan Belanda pada tahun 1772. Sebelum perang, mereka memiliki pemerintahan yang independen, tidak di bawah kendali pihak lain. Dalam beberapa dekade terakhir, ada upaya untuk merekonstruksi identitas budaya yang runtuh tersebut. Penelitian ini membutuhkan eksplorasi lapangan dengan memanfaatkan pendekatan etnografi. Pendekatan ini menggali data tentang berbagai aspek sosial budaya masyarakat Banyuwangi yang menjadi konteks seni pertunjukan Janger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Janger Banyuwangi menjadi momentum vital untuk membangun dan merekonstruksi budaya baru Banyuwangi yang dapat diterima semua lapisan masyarakat.
Copyrights © 2021