Asfiksia adalah kegagalan nafas secara spontan pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir.serotinus adalah penyebab utama mortalitas dan morbiditas ibu dan janin.Eritrosit memiliki inti sel yang beredar di sirkulasi pada keadaan hipoksia terjadi peningkatan eritrosit berinti bebanding lurus dengan semakin beratnya hipoksia yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanyan hubungan kehamilan serotinus dan kadar eritrosit ibu dengan kejadian asfiksia pada neonatus di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi 2018.Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian case-control dengan pendekatan Retrospektive.. Hasil penelitian yaitu serotinus tidak beresiko dengan asfiksia (40,7%) dan serotinus beresiko kejadian asfiksia (59,3%) dengan nilai Odds Ratio53,861. eritrosit tidak beresiko dengan kejadian asfiksia (65,0%), eritrosit beresiko kejadian kejadian asfiksia (35,0% ) dimana nilai Odds Ratio.100, 161. Hasil uji chi-square di peroleh P=0,000 untuk kehamilan serotinus , P=0,000 untuk kadar eritrosit, artinya ada hubungan kehamilan serotinus dan kadar eritrosit dengan kejadian asfiksia neonatorum di rsud radden Mattaher Provinsi Jambi. Kata Kunci :Asfiksia, Kehamilan Serotinus, kadar eritrosit
Copyrights © 2020